EtIndonesia. Sebuah hotel yang disebut “Hotel eSports” di Changchun, Provinsi Jilin, Tiongkok, membagikan foto-foto mengejutkan dari sebuah kamar tempat seorang pecandu video game tinggal selama dua tahun.
Staf hotel di Changchun, Tiongkok, merasa ngeri menemukan pemandangan aneh di salah satu kamar setelah tamu jangka panjang tersebut check out. Tumpukan sampah di mana-mana, tisu toilet bekas berjejer di dinding toilet, dan bau yang hampir tak tertahankan. Staf kebersihan membutuhkan waktu tiga hari untuk membersihkan dan mendisinfeksi kamar tersebut, tetapi masih membutuhkan banyak perbaikan sebelum dapat digunakan sebagai akomodasi lagi.
Tamu “neraka” ini dilaporkan telah tinggal di kamar tersebut selama dua tahun, hampir tidak pernah meninggalkan tempat itu dan dengan tegas menolak untuk mengizinkan staf kebersihan masuk. Sebagian besar pekerja hotel bahkan tidak tahu seperti apa rupanya, karena dia bahkan tidak meninggalkan kamar untuk mengambil makanan, melainkan lebih memilih untuk memesan makanan yang diantar ke kamarnya melalui aplikasi.
Man checks out from a hotel in China after two years
This is how the hotel room was found…pic.twitter.com/BwZHjx5Jtg
Menurut media berita lokal, hotel eSports yang tidak disebutkan namanya ini khusus menyediakan akomodasi untuk para kompetitor dan streamer eSports, menawarkan kamar-kamar pribadi yang dilengkapi dengan komputer gaming canggih, internet berkecepatan tinggi, dan kursi gaming khusus.
Setelah menemukan sampah yang ditinggalkan oleh “tamu mengerikan” ini di kamar hotel mereka, pihak hotel memutuskan untuk membagikan foto-foto tersebut di media sosial untuk menyoroti penderitaan akibat kecanduan video game. Seorang juru bicara juga mengatakan bahwa tamu tersebut meninggalkan kamar hotel dengan sisa biaya akomodasi sekitar 10 hari (Rp 6,6 juta) yang belum dibayar.
Foto-foto kamar hotel yang penuh dengan wadah makanan bekas, kantong plastik, dan botol plastik, serta kamar mandi kotor yang penuh dengan tisu toilet bekas, menjadi viral di media sosial, membuat sebagian besar orang tidak percaya bahwa seseorang dapat hidup dalam kondisi seperti itu selama dua tahun.(yn)





