Natal Tanpa Pohon di Balik Lumpur Banjir

tvrinews.com
7 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Tapanuli, Sumatera Utara

Umat Kristiani di Tapanuli rayakan Natal dalam kesederhanaan di tengah duka pascabencana.

Gemuruh banjir bandang yang menerjang Sumatera Utara hampir sebulan lalu masih menyisakan lumpur dan puing, namun bagi umat Kristiani di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, duka tersebut tidak menyurutkan langkah mereka untuk merayakan Natal.

Di Gereja HKBP Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, ibadah Natal tahun ini berlangsung tanpa dekorasi mewah. 

Tidak ada pohon Natal yang berkelap-kelip; yang ada hanyalah dinding-dinding gereja yang masih menyisakan garis bekas ketinggian air. 

Meski lingkungan sekitar belum pulih sepenuhnya, jemaat tetap memenuhi bangku kayu yang baru saja selesai dibersihkan dari endapan lumpur.
(Warga korban banjir dan longsor mengikuti ibadah di Gereja HKBP Ressort Tuka, Hutanabolon, Kecamatan Tukka,Tapanuli Tengah, Sumatera Utara)

"Perayaan Natal hari ini, kami tetap bersukacita dengan segala pelayanan apa adanya," ujar Pendeta HKBP Resort Tukka, Paten Sidabutar, dengan nada tegar di tengah kondisi gereja yang masih dalam masa pemulihan.

Keteguhan serupa terlihat di Desa Aek Ngadol, Tapanuli Selatan. Bangunan Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) tetap berdiri kokoh meski rumah-rumah di sekelilingnya telah rata dengan tanah akibat diterjang air bah. Selama berminggu-minggu, jemaat bahu-membahu bersama Satgas Gulbencal Yon Armed 2 untuk mengeruk material kayu dan lumpur yang sempat menimbun rumah ibadah mereka.


(Polda Sumut usai bersihkan Gereja ikut Ibadah Natal bersama warga. (Foto: Polda Sumut))

Harisan Sinaga, salah satu korban yang kehilangan tempat tinggal, kini harus merayakan Natal di posko pengungsian. Namun baginya, Natal bukan soal bangunan, melainkan tentang harapan untuk bangkit.

"Walau rumah kami hancur, suka cita menyambut Natal tetap ada. Ini menjadi momen kami untuk kembali menata hidup," ungkapnya dengan tenang yang dikutip laman GKPA.

Dukungan Nasional dan Solidaritas 

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa ribuan orang di Sumatera Utara masih berada di pengungsian akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025. 

Sebagai bentuk solidaritas, Presiden Prabowo Subianto dalam pesan Natalnya mengajak seluruh bangsa untuk tetap bersatu dan membantu pemulihan para korban bencana di Sumatera.

Sementara itu, di tingkat nasional, Kardinal Ignatius Suharyo menyampaikan bahwa seluruh paroki di Indonesia turut menggalang donasi untuk meringankan beban para pengungsi.

Bagi para jemaat di pelosok Tapanuli, perayaan tahun ini mungkin menjadi yang paling sederhana dalam sejarah mereka. Namun, di balik ketiadaan pernak-pernik, terdapat khidmat yang lebih dalam sebuah refleksi tentang ketahanan iman di tengah keterpurukan pascabencana.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kunjungi Semarang dan Salatiga, Wapres Gibran Pastikan Kelancaran Libur Nataru
• 7 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Matel Main Tembak di Pekanbaru, Polda Riau: Kami Lakukan Pengejaran
• 11 jam laludisway.id
thumb
BMKG Prakirakan Gelombang di Perairan Merak Bakauheni Selama Mudik Natal 2025 dan Tahun Baru
• 5 jam lalukompas.tv
thumb
Adik Lionel Messi Kecelakaan Tragis di AS Sehingga Harus Menunda Pernikahan
• 40 menit lalumedcom.id
thumb
Di Antara Rumput dan Lumpur
• 15 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.