PDIP Sampaikan Pesan Natal 2025, Hasto Ajak Perkuat Solidaritas untuk Korban Bencana

suarasurabaya.net
7 jam lalu
Cover Berita

PDI Perjuangan (PDIP) menyampaikan ucapan Selamat Natal 2025 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia, seraya mengajak masyarakat memperkuat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap korban bencana alam.

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDIP mengatakan, Natal merupakan karya penyelamatan yang sarat nilai kesederhanaan dan keberpihakan kepada sesama.

“Natal adalah karya penyelamatan Allah dari awal, melalui kelahiran Bayi Kristus secara sederhana yang penuh dengan solidaritas sosial,” kata Hasto di Jakarta, Kamis (25/12/2025).

Menurutnya, semangat Natal tahun ini terasa lebih relevan karena dirayakan di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah, khususnya di Sumatera.

“Natal ini kita rayakan dalam suasana duka. Banyak saudara kita di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal akibat bencana,” ujarnya.

Hasto menyampaikan, perayaan Natal DPP PDIP akan digelar di Tapanuli Tengah sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan.

“Natal itu keberpihakan, termasuk kepada mereka yang sedang susah akibat bencana alam. Mari kita doakan dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak,” tegasnya.

Ia menambahkan, PDIP telah menurunkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP bersama tim medis dan bantuan kemanusiaan ke sejumlah daerah terdampak.

“Gotong royong harus menjadi langkah konkret. Kita bantu korban bencana sambil menggelorakan harapan dan mempercepat rehabilitasi,” kata Hasto.

Hasto juga menyampaikan arahan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDIP agar dapur umum Baguna terbuka untuk semua masyarakat tanpa memandang latar belakang.

“Ibu Megawati berpesan, siapa pun yang terdampak dan membutuhkan makanan, silakan. Ini bukan urusan partai, ini murni urusan kemanusiaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto menekankan pentingnya momentum Natal untuk memperkuat komitmen merawat alam dan lingkungan hidup.

“Merawat pertiwi dengan menjaga hutan, sungai, dan mata air adalah bagian dari karya penyelamatan. Alam dan manusia adalah satu kesatuan yang harus dijaga keseimbangannya,” pungkasnya.(faz/ipg)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hendri Susilo Masih Sendirian di tengah Kepungan Pelatih Asing di BRI Super League 2025
• 15 jam lalubola.com
thumb
Pemerintah Kebut Pembangunan Huntara di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengerjaan 18 Jam Per Hari
• 25 menit lalutvonenews.com
thumb
Sumbar minta rencana pembongkaran jembatan warisan budaya dunia dikaji
• 20 jam laluantaranews.com
thumb
Marc Klok Melangkah Lebih Jauh, Persiapkan Hidup Setelah Sepak Bola
• 22 jam lalubola.com
thumb
BNPB Percepat Bangun Huntara, Kerja 19 Jam Per Hari
• 15 menit lalumerahputih.com
Berhasil disimpan.