Universitas Kristen (UK) Petra memaknai perayaan Natal 2025 sebagai pengingat bahwa penyertaan Tuhan selalu hadir dalam kehidupan umat manusia.
Untuk diketahui, berdasar keputusan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) memutuskan bahwa tema perayaan Natal tahun 2025 yakni, “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”.
Prof Dr Juliana Anggono Kepala Lembaga Pengembangan Kerohanian dan Kepemimpinan Kristen UK Petra menerangka, Natal sebagai momen yang mengingatkan umat Kristiani bahwa Yesus Kristus hadir dalam inkarnasi sebagai manusia, di sebuah keluarga.
“Kehadiran Yesus Kristus tidak hanya sekadar ada atau menumpang, tapi Dia juga mengambil peran sebagai anak yang mentaati dan menghormati orang tuanya dari sejak kecil sampai usia 30 tahun,” katanya, Kamis (25/12/2025).
Juliana juga menyebutkan bahwa penyertaan Tuhan di keluarga, tertuang dalam Injil Lukas 2:51 yang berbunyi, “Lalu Ia pulang bersama-sama ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”
Menurut Juliana, ayat sederhana itu memiliki makna yang mendalam tentang wujud nyata Tuhan sebagai pembentuk keluarga.
“Ayat ini sederhana tetapi sangat mendalam. Ini bentuk wujud nyata Allah sebagai pembentuk keluarga. Allah juga hadir dengan nyata dalam keluarga dan terus menyertai keluarga,” terangnya.
Lebih lanjut, Juliana juga menyinggung terkait kondisi Indonesia belakangan ini, yang sedang diterpa berbagai tantangan. Mulai dari ekonomi, tekanan hidup perkotaan, bencana bertubi-tubi, perbedaan pandangan, serta kelelahan mental.
“Momen Natal sekaligus mengingatkan kita bahwa Allah tidak menjauh dari realitas dunia ini. Inkarnasi Yesus Kristus menyatakan bahwa Allah sangat peduli pada kehidupan nyata manusia,” ungkapnya.
Kehadiran Yesus Kristus dalam Natal, lanjutnya, sekaligus mengingatkan umat Kristiani juga peduli pada alam semesta dan seisinya.
“Bukan hanya mengambil manfaat, tetapi juga dipanggil untuk merawat dan mengembangkan potensi alam termasuk lingkungan di Indonesia untuk masa depan bangsa dan bagi kemuliaan Tuhan,”
Juliana berharap, melalui Perayaan Natal 2025 seluruh umat manusia kembali diteguhkan untuk menjalani tahun mendatang dengan iman yang membumi, setia di dalam keluarga, peduli pada sesama, dan bertanggung jawab atas kehidupan yang dipercayakan Tuhan.(kir/wld/ipg)
