Paus Leo XIV menyerukan kepedulian terhadap kaum miskin dan imigran dalam khotbah Malam Natal di Vatikan, Rabu (24/12). Ia menegaskan bahwa menolak membantu orang miskin dan orang asing sama artinya dengan menolak Tuhan.
Dalam misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Paus Leo mengatakan kisah kelahiran Yesus di kandang domba mencerminkan pentingnya membuka ruang bagi sesama manusia.
“Tidak ada ruang bagi Tuhan jika tidak ada ruang bagi sesama manusia. Menolak yang satu berarti menolak yang lain,” ujarnya di hadapan sekitar 6.000 umat Katolik yang hadir di dalam basilika, dikutip dari Reuters (25/12).
Paus Leo menyebut kelahiran Yesus menunjukkan kehadiran Tuhan dalam setiap pribadi manusia. Ia menekankan bahwa martabat manusia tidak boleh direduksi oleh sistem ekonomi yang memperlakukan manusia semata sebagai komoditas. “Di mana ada ruang bagi sesama manusia, di situ ada ruang bagi Tuhan,” kata Leo.
Paus Leo, yang merupakan paus pertama kelahiran Amerika Serikat, merayakan Natal pertamanya sejak terpilih pada Mei lalu menggantikan Paus Fransiskus yang wafat. Sejak awal masa kepemimpinannya, ia menjadikan isu perlindungan imigran dan kaum miskin sebagai salah satu fokus utama.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengutip pernyataan mendiang Paus Benediktus XVI yang menyesalkan kurangnya kepedulian dunia terhadap anak-anak, kaum miskin, dan orang asing. Pernyataan ini disampaikan di tengah sorotan terhadap kebijakan imigrasi di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat di bawah kepimpinan Presiden Donald Trump.
Di luar Basilika Santo Petrus, sekitar 5.000 umat mengikuti misa melalui layar raksasa di Lapangan Santo Petrus meski hujan deras mengguyur Roma. Paus Leo sempat menyapa para umat sebelum misa dimulai dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran mereka.
Pada Kamis (25/12), Paus Leo dijadwalkan memimpin Misa Hari Natal serta menyampaikan pesan dan berkat Urbi et Orbi yang disiarkan ke seluruh dunia.
