Kolombia, VIVA – Nama Rene Higuita kembali mencuri perhatian pecinta sepak bola dunia. Kiper legendaris Timnas Kolombia itu sukses menghidupkan kembali aksi ikonik scorpion kick alias tendangan kalajengking, tepat 30 tahun setelah momen legendarisnya di Wembley melawan Inggris pada 1995.
Melalui sejumlah unggahan media sosial, terlihat Higuita—yang kini berusia 59 tahun—kembali melakukan penyelamatan akrobatik khasnya dalam sebuah laga penghormatan. Aksi tersebut dilakukan dalam farewell match Mario Yepes, sesama legenda sepak bola Kolombia, dan langsung mengundang decak kagum publik.
Scorpion kick pertama Higuita tercatat sebagai salah satu momen paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Dalam laga persahabatan Inggris vs Kolombia di Wembley, Higuita melakukan penyelamatan tak lazim dengan melompat ke depan dan menendang bola menggunakan kedua tumitnya—aksi yang kala itu dianggap nekat, revolusioner, sekaligus jenius.
Tiga dekade berlalu, Higuita membuktikan bahwa magis itu belum pudar. Meski tak lagi berada di puncak kebugaran seperti masa mudanya, refleks, keberanian, dan gaya eksentriknya tetap melekat. Dalam cuplikan terbaru, ia kembali melakukan gerakan serupa, disambut sorakan penonton dan pujian dari warganet.
Unggahan tersebut dibanjiri komentar bernada kagum. Banyak penggemar menyebut Higuita sebagai simbol kiper “gila tapi jenius”, sementara yang lain menilai aksinya sebagai bukti bahwa sepak bola bukan sekadar soal usia, melainkan tentang keberanian dan karakter.
René Higuita memang dikenal sebagai pelopor gaya sweeper-keeper, jauh sebelum peran tersebut menjadi tren di sepak bola modern. Aksi scorpion kick bukan hanya soal teknik, tetapi juga representasi filosofi bermainnya: berani, bebas, dan menghibur.
Seperti kalimat yang banyak digaungkan penggemar di media sosial: “Some moments never age.” Dan René Higuita baru saja membuktikannya.





