Libur Natal, Saatnya Berburu Kuliner Enak di Pasar Tradisional Kota Batu 

kompas.id
3 jam lalu
Cover Berita

Tak sedikit warga memanfaatkan momentum libur Natal 2025 dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Malang Raya, Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi pelancong adalah pasar tradisional. Di tempat itu, mereka berburu kuliner menggoda.

Semilir angin menerobos bangunan Pasar Induk Among Tani di Kota Batu yang berlantai tiga, Kamis (25/12/2025). Melongok keluar, ke sisi timur, hamparan permukiman terlihat indah berpadu dengan tubuh Gunung Panderman yang gagah berhiaskan awan.

Kondisi pasar juga bersih meski di tepi Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, sedang berlangsung perbaikan saluran air. Untuk naik ke lantai atas pasar, pengunjung tidak perlu bersusah payah karena sudah ada eskalator. Parkir kendaraan juga telah mengadopsi sistem elektronika.  

Di salah satu lantai pasar yang diresmikan 14 Desember 2023 oleh Presiden Joko Widodo itu, sejumlah wisatawan tampak menikmati makanan tradisional. Ada beragam menu yang disajikan, mulai dari tahu campur khas Lamongan, bakso, sate, mi ayam, dimsum, dan banyak lagi jajanan menggoda lainnya.

“Hari ini sengaja ke Among Tani, kebetulan dekat dengan Halte Bus Transjatim. Pasarnya juga bagus. Itu banyak yang datang untuk sekedar main,” ujar Sofia (50), salah satu wisatawan lokal asal Kedungkandang, Kota Malang.

Bersama beberapa tetangganya, Sofia memilih Transjatim, moda transportasi yang baru diluncurkan pada 20 November lalu. Dari Terminal Hamid Rusdi, mereka cukup merogok kocek Rp 5.000 per orang. Sangat terjangkau meski waktu tempuhnya mencapai dua jam, jauh lebih lama dibandingkan kendaraan pribadi yang hanya butuh sekitar satu jam perjalanan.

Menurut Sofia beberapa pasar tradisional di Malang Raya akhir-akhir ini memang banyak dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati kuliner. Sebut saja Pasar Oro-oro Dowo di Jalan Guntur, Kecamatan Klojen dan Pasar Klojen di Jalan Cokroaminoto, Klojen, di Kota Malang.

Muchammad Fatchurochman (50), salah satu wisatawan asal Yogyakarta, juga memanfaatkan libur Natal dengan mengunjungi Pasar Klojen. Setelah berburu kuliner, bersama kerabat, dia baru berkunjung ke sejumlah obyek wisata lain di Batu.

Baca JugaPenerbangan Baru Malang-Lombok Berdampak pada Sektor Wisata Kedua Daerah

Menarik, kesan pertama yang dirasakan Fatchurochman. Menurut dia bagaimana pasar tradisional bisa hidup kembali dan menemukan momentum menarik lebih banyak orang untuk datang, berwisata, berbelanja, dan menceritakan hal-hal tradisional.

“Menu kuliner berbagai daerah dan aneka rupa bersanding dengan aktivitas pedagang kelontong, sayuran, dan lain-lain di zaman serba viral saat ini,” ujar Fatchurochman yang mencoba menu bebek bumbu hitam khas Madura.  

Meski menyandang “predikat” pasar tradisional, menurut Fatchurochman kondisi pasar bersih dan bagus. Begitu pula dengan harga makanan sesuai tarif. “Fasilitas untuk cuci tangan dan wastafel diperbanyak,” tuturnya.

Ramainya pelancong tentu berdampak pada omzet. Pedagang merasakan ada peningkatan pendapatan pada libur Natal. Diperkirakan, hal ini akan terus terjadi sampai Tahun Baru 2026 pekan depan.

Jayin (60), salah satu pedagang tahu campur menyiapkan 150 porsi untuk mengantisipasi lonjakan pembeli, Kamis (25/12/2025). Hingga jelang tengah hari, puluhan porsi tahu campur buatannya telah diserbu pembeli. ”Biasanya saya cukup 100 porsi setiap hari. Ini karena libur Natal jadi ditambah,” katanya.

Malang Raya sendiri kembali menjadi magnet bagi wisatawan pada musim libur panjang akhir tahun kali ini. Banyaknya destinasi wisata, baik alam, agrowisata, maupun wisata buatan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar daerah, baik yang ada di Jatim maupun luar provinsi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki mengatakan, tingkat okupansi hotel di wilayahnya pada libur Natal kali ini rata-rata baru mencapai 60 persen. Meski ada hotel yang sudah penuh, namun ada juga yang belum terisi seluruhnya.

PHRI Kota Malang pun memperkirakan dalam beberapa hari ke depan okupansi hotel bisa tembus 80 persen, khususnya saat pergantian tahun. “Saat ini, mereka mungkin masih mengikuti misa-misa. Untuk berlibur mungkin baru mulai besok,” ucapnya.

Meski rata-rata tingkat okupansi masih 60 persen, Agoes menyebut tingkat kepadatan warga dari luar daerah di jalanan Kota Malang sudah terasa. Begitu pula di sejumlah destinasi wisata, seperti kawasan Kayutangan Heritage hingga pasar-pasar tradisional.

Tingginya mobilitas warga ke Malang Raya, setidaknya terpantau dari moda transportasi kereta api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat peningkatan volume penumpang kereta di Stasiun Malang seiring memasuki masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Pada Rabu (24/12/2025), pukul 10.00 WIB, misalnya, sebanyak 8.300 penumpang tercatat menggunakan layanan kereta api di stasiun tersebut. Sebanyak 4.300 penumpang berangkat dan 4.000 penumpang tiba.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Mahendro Trang Bawono mengatakan, peningkatan jumlah pelanggan ini sejalan dengan momentum libur akhir tahun, serta cuti bersama yang ditetapkan pemerintah pada Jumat (26/12/2025).

Baca JugaSensasi Dimanja Jalur Pendakian di Gunung Arjuno

“Kondisi tersebut mendorong tingginya mobilitas masyarakat, di mana kereta api menjadi salah satu moda transportasi pilihan utama karena keandalan layanan, tingkat keselamatan yang terjaga, serta ketepatan waktu perjalanan yang konsisten,” ujarnya.  

Selama angkutan Natal dan Tahun Baru 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, menurut Mahendro, Stasiun Malang melayani 112.001 penumpang. Jumlah tersebut terdiri atas 59.833 penumpang berangkat dan 52.168 penumpang tiba.

Sementara itu, pada periode 18–24 Desember 2025, akumulasi penumpang tercatat 56.765 orang, dengan rincian 31.476 penumpang naik dan 25.289 penumpang turun. Adapun jumlah perjalanan kereta ada 13, terdiri atas 12 kereta api reguler dan satu kereta tambahan.

Pergerakan masyarakat selama jelang libur Natal dan Tahun Baru juga terpantau di Tol Transjawa. Berdasarkan rilis tertulis PT Jasamarga Pandaan Malang, pada H-7 sampai H-1 libur panjang Natal dan Tahub Baru 2025/2026 tercatat 233.431 kendaraan memasuki Malang. Angka ini naik 13,78 persen dari lalu lintas normal sebanyak 205.159 kendaraan.

Adapun rincian tiap gerbang tol, di antaranya Gerbang Tol Lawang 23.737 kendaraan memasuki Malang (naik 10,76 persen dari kondisi normal 21.431 kendaraan), Gerbang Tol Singosari 111.851 kendaraan (16,39 persen dari normal 96.097), Gerbang Tol Pakis 25.303 kendaraan (7,25 persen dari normal 23.592 kendaraan), dan Gerbang Tol Malang 48.448 kendaraan (12,9 persen dari normal 42.896 kendaraan).


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Populer: UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp 5,7 Juta; Gambir Jadi Hub MRT-KRL
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Gereja Toraja Jemaat Rantepao Gelar Ibadah Natal dengan Hikmat,  Ini Pesan Ketua BPS Gereja Toraja
• 7 jam laluharianfajar
thumb
Onadio Leonardo Rayakan Natal di Pusat Rehabilitasi, Beby Prisillia Ungkap Kondisi Terbarunya
• 2 jam laluintipseleb.com
thumb
Momen Romantis Bek Timnas Indonesia Justin Hubner Lamar Jennifer Coppen, Netizen: Couple Goals
• 15 jam laludisway.id
thumb
Pengendali Bank Capital (BACA) Tiba-Tiba Lepas 2,8 M Saham
• 8 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.