Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung

suara.com
6 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Kardinal Suharyo menyatakan kerusakan hutan disebabkan oleh tindakan manusia dan berdampak pada masyarakat kecil.
  • Kerusakan alam terjadi secara global, seperti pemborosan energi berlebihan di negara maju seperti Jerman.
  • Ia berharap para pemimpin negara dapat bekerja maksimal mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bagi seluruh masyarakat.

Suara.com - Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, menuturkan kalau kerusakan hutan tidak bisa dilepaskan dari ulah tangan manusia. Kerusakan alam hingga menimbulkan bencana alam pada akhirnya menyebabkan masyarakat kecil yang menjadi korban.

"Kalau di suatu negara yang kuat, yang kaya merusak hutan, korbannya siapa? Korbannya saudara-saudara kita yang tidak mempunyai kuasa apapun untuk mencegah itu," ujar Kardinal Suharyo usai acara Misa Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025).

Menurutnya, kerusakan alam yang saat ini makin banyak tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Ia mengaku sempat berdiskusi dengan kerabatnya dari Jerman dan membicarakan tentang prmborosan energi yang terjadi di negara tersebut.

"Menurut dia, energi untuk seluruh warga negara Jerman dihitung dengan jumlah tertentu itu mestinya habisnya bulan Desember. Kalau demikian energi yang disiapkan itu sesuai dengan penggunaannya. Tetapi pada waktu saya berdiskusi dengan dia, dia mengatakan ini bulan Mei, jatah energinya Jerman sudah habis," tuturnya.

"Karena apa? Karena hidup yang melebihi kewajaran, menggunakan energi yang lebih daripada yang seharusnya," imbuh Suharyo.

Oleh sebab itu, pada momen Natal tahun ini, ia berharap para pemimpin negara bisa bekerja sebaik-baiknya mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan masyarakat.

"Kalau hutan ditebang dan diganti dengan apapun lah, tambang kah apa. Itu kan artinya ekosistem dunia ini berubah," kritiknya.

"Dunia ini adalah tempat kita hidup bersama-sama. Nah, yang kaya merusak hutan, korbannya adalah negara-negara yang miskin," pungkas Suharyo.

Baca Juga: Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Update Jumlah Korban Bencana Sumatra, 1.135 Tewas dan 489 Ribu Jiwa Mengungsi
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
Bos Buruh Ini Punya Usulan Soal Upah Minimum yang Dinilai Adil
• 2 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Menggegerkan! Bangunan Parkir Dua Lantai Roboh di Koja Jakut, Timpa Mobil dan Motor
• 5 jam lalutvonenews.com
thumb
Mendukung Keselamatan Inspeksi Tower SUTET dengan Teknologi Drone
• 3 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Video: Santa Claus Buat Kaget Pasien Anak
• 23 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.