Seruan Islah dari Lirboyo, PBNU Pilih Jalan Muktamar untuk Akhiri Polemik

rctiplus.com
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA - Rapat Konsultasi Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama jajaran Mustasyar PBNU resmi digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (25/12/2025). Rapat tersebut menjadi momentum penting dalam upaya penyelesaian konflik internal yang tengah melanda PBNU.

Rapat konsultasi tersebut diinisiasi oleh Syuriyah PBNU dan dihadiri langsung oleh Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar beserta jajaran Pengurus Syuriyah PBNU. Hadir pula Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf bersama unsur Pengurus Tanfidziyah PBNU. 

Sementara dari unsur Mustasyar PBNU, sejumlah tokoh sepuh NU turut hadir, di antaranya KH. Ma’ruf Amin, KH. Anwar Manshur, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Abdullah Ubab Maimoen, dan KH. Machasin.

Juru Bicara sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Muid Shohib (Gus Muid) mengatakan, forum  menetapkan bahwa Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama harus diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya. 

"Harus diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya. Pelaksanaan Muktamar akan diprakarsai bersama oleh Rais ‘Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU dengan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh NU, serta pengasuh pesantren dalam penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan," kata Gus Muid.

 

Menurutnya, keputusan ini diharapkan menjadi jalan keluar konstitusional dan bermartabat demi menjaga persatuan, keutuhan, serta kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, pertolongan, dan petunjuk-Nya kepada Nahdlatul Ulama," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, di tengah dinamika dan ujian yang tengah dihadapi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, sikap tenang, jernih, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama menjadi kebutuhan mendesak. Setelah mencermati secara saksama dokumen “Tabayun Rais ‘Aam”, muncul satu kesadaran penting bahwa keutuhan NU harus ditempatkan di atas segala kepentingan dan perbedaan.

"Saya mengajak semua pihak, termasuk diri saya sendiri, untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru dalam semangat ukhuwah," kata Gus Yahya.

"Mari kita tempuh jalan musyawarah dengan menyiapkan Muktamar yang sah, legitimate, dan sesuai AD/ART sebagai ikhtiar terhormat dan konstitusional untuk menyelesaikan persoalan bersama, serta menuntun NU melangkah ke masa depan yang lebih baik," pungkasnya. 

Original Article


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Khidmat dan Hangat, Suasana Misa Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta
• 13 jam lalukompas.com
thumb
Jelang Nataru, Yayasan Sandiaga Uno Gelar Bazar Sembako Murah di Jakarta Timur
• 5 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Jakarta Lights Festival Hiasi Bundaran HI, Warga Padati Lokasi Nikmati Dekorasi Natal
• 15 jam lalugrid.id
thumb
Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
• 7 jam laluantaranews.com
thumb
JEYC Gelar Winter Festival 2025 Perkuat Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak
• 10 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.