Gus Yahya Buka Suara Soal Jatah Tambang NU: Sejak Awal Kami Tidak Minta

viva.co.id
1 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya akhirnya buka suara terkait polemik konsesi tambang yang diberikan pemerintah kepada NU. Isu ini belakangan memantik perdebatan publik dan memunculkan beragam spekulasi mengenai kepentingan organisasi keagamaan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Gus Yahya menegaskan, kemunculan isu tambang tidak bisa dilepaskan dari fakta bahwa NU memang menerima konsesi tersebut. Namun, ia mengingatkan bahwa perbedaan pandangan yang muncul di ruang publik tidak selalu semata-mata dipicu oleh persoalan tambang.

Baca Juga :
Rais Aam dan Ketum PBNU Islah di Lirboyo, Sepakat Percepat Muktamar Bersama
Kisruh Internal PBNU, Gus Salam Desak Islah Segera Digelar

“Mengenai soal tambang. Kenapa isu tambang ini dimunculkan? Karena NU mendapatkan konsesi tambang. Seandainya tidak ada konsesi tambang, apakah tidak terjadi hal seperti ini? Belum tentu juga,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube NU online.

Menurutnya, perbedaan sikap dan kritik yang berkembang sering kali lahir dari perbedaan kepentingan. Karena itu, PBNU memilih untuk mendalami persoalan ini secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Gus Yahya juga menekankan bahwa sejak awal NU tidak pernah meminta, menuntut, apalagi melobi pemerintah terkait konsesi tambang tersebut. Ia menyebut kebijakan itu datang sepenuhnya dari pemerintah sebagai bagian dari agenda negara.

“Sejak awal kami tidak minta, tidak menuntut, tidak menanyakan. Ini kebijakan yang datang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan prinsip PBNU bahwa pengelolaan tambang tidak boleh dilakukan secara sepihak oleh NU, apalagi hanya bekerja sama dengan pihak swasta. Menurutnya, keterlibatan pemerintah menjadi syarat mutlak.

“Sejak awal kita punya prinsip bahwa tambang ini tidak bisa dan tidak boleh dikerjakan oleh NU sendirian atau hanya bersama pihak swasta. Ini harus dikerjakan dalam koordinasi dengan pemerintah,” kata Gus Yahya.

Ia menjelaskan, karena konsesi tersebut diberikan oleh negara dan diasumsikan sebagai bagian dari agenda nasional, maka pengelolaannya tidak bisa dilepaskan dari koordinasi pemerintah. Soal skema pengelolaan ke depan, termasuk kemungkinan pengembalian konsesi, menurutnya masih akan dibahas lebih lanjut.

“Kita akan lihat nanti soal tambang ini dikembalikan atau tidak, tentu kita persyaratkan dengan baik. Soal konstruksi pengelolaannya nanti seperti apa bersama pemerintah, itu akan terus dikoordinasikan,” ujarnya.

Baca Juga :
Gus Yahya: Saya Siap Diperiksa Atas Apapun yang Dituduhkan
Forum Musyawarah Kubro Desak Kedua Belah Pihak di PBNU Islah
Buntut Kisruh PBNU, Sesepuh-Alim Ulama Sepakat Diadakan MLB

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pentagon Sebut Peningkatan Kemampuan Militer China Bikin AS Minder
• 17 jam laluviva.co.id
thumb
Berkah Nataru 2026 untuk Para Porter Stasiun, Pendapatan Meroket 10 Kali Lipat
• 10 jam laluidxchannel.com
thumb
Rayakan Natal Rutan KPK, Istri Eks Wamenaker : Gak Masalah yang Penting Kumpul
• 4 jam laludisway.id
thumb
Tol Jakarta-Cikampek KM 71 Arah Palimanan Macet, Ada Truk Patah Baut
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
12 Tahanan Rayakan Natal di Rutan KPK, Keluarga Datang Berkunjung
• 9 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.