Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI), Ray Zulham Farras Nugraha, memastikan bonus akan digelontorkan kepada para petinju Indonesia yang sukses membawa pulang medali dari ajang SEA Games 2025.
Tim tinju Indonesia yang menjalani debut di SEA Games tampil cukup menjanjikan dengan torehan sembilan medali. Rinciannya, satu medali emas, empat perak, dan empat perunggu, sekaligus memenuhi target satu medali emas yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sebagai bentuk apresiasi, Ray bersama jajaran pengurus PERBATI langsung menyerahkan bonus kepada para atlet. Petinju peraih medali emas mendapatkan bonus sebesar Rp200 juta, peraih medali perak masing-masing Rp20 juta, serta peraih medali perunggu masing-masing Rp10 juta.
“PERBATI itu punya tradisi menghargai prestasi. Bonus ini sebagai tanda simpati dan juga sebagai pelecut motivasi bagi mereka agar bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi ke depan,” ujar Ray dalam keterangan resmi, Kamis.
Ray juga mengingatkan para atlet agar memanfaatkan bonus tersebut dengan bijak dan tidak cepat berpuas diri. Menurutnya, capaian di SEA Games Thailand hanyalah langkah awal menuju tantangan yang lebih besar di level Asia dan dunia.
Ia menegaskan, para petinju Indonesia masih memiliki tugas berat ke depan, yakni menghadapi Asian Games Nagoya 2026 serta Olimpiade Los Angeles 2028.
“Tinju amatir Indonesia pernah berjaya dengan melahirkan petinju peraih medali emas Asian Games serta menembus perempat final Olimpiade. Saya yakin petinju Indonesia bisa mengulang prestasi terdahulu,” kata Ray.
Dalam upaya meningkatkan pembinaan, PERBATI juga menyiapkan program jangka panjang. Selain memperbanyak kejuaraan nasional, PERBATI berencana menggelar Kejuaraan Tinju Amatir Asia U-19 dan U-23 di Jakarta pada 2026.
Sepanjang sejarah, Indonesia pernah melahirkan petinju-petinju berprestasi di level Asia dan dunia. Pino Bahari tercatat sebagai peraih medali emas Asian Games Beijing 1990. Sementara itu, Ferry Moniaga, Albert Papilaya, dan La Paena Masara sukses menembus perempat final Olimpiade.
Namun demikian, Indonesia sudah cukup lama absen dari panggung Olimpiade cabang tinju. Terakhir kali petinju Merah Putih tampil di Olimpiade adalah Bonix Saweho pada Olimpiade Athena 2004, atau sekitar 20 tahun lalu. PERBATI pun berharap, melalui pembinaan berkelanjutan, masa kejayaan tinju Indonesia dapat kembali terulang.




