Konser Jazz Malam Natal Dibatalkan Karena Perubahan Nama Trump Kennedy Center

mediaindonesia.com
11 jam lalu
Cover Berita

TRADISI musik jazz malam Natal yang telah lama menghiasi pusat seni bergengsi di Amerika Serikat resmi dibatalkan tahun ini. Chuck Redd, musisi yang telah memandu pertunjukan tersebut selama hampir dua dekade, memutuskan untuk membatalkan konser setelah dewan pengawas mengubah nama gedung tersebut menjadi "Trump Kennedy Center".

Langkah kontroversial dewan pengawas John F. Kennedy Center for the Performing Arts yang menyematkan nama Presiden Donald Trump ke dalam nama fasilitas bersejarah tersebut memicu reaksi keras. Redd, seorang pemain drum dan vibrafonis, menyatakan keputusannya adalah respons langsung atas perubahan tersebut.

"Saya memilih untuk membatalkan Kennedy Center Christmas Eve Jazz Jam saat saya melihat perubahan nama itu terjadi Jumat lalu," ujar Chuck Redd dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Akhir dari Tradisi Panjang

Pembatalan ini menandai berakhirnya sementara sebuah tradisi liburan yang dinanti-nanti di ibu kota negara. Redd telah memimpin konser tersebut sejak 2006, mewarisi posisi tersebut dari mendiang basis jazz ternama, Keter Betts. Hingga saat ini, Redd menyatakan tidak memiliki rencana untuk menjadwal ulang pertunjukan tersebut.

"Saya telah tampil di Kennedy Center sejak awal karier saya, dan saya merasa sedih melihat perubahan nama ini," tambah Redd, yang juga merupakan mantan anggota Smithsonian Jazz Masterworks Orchestra.

Polemik Hukum dan Wewenang

Perubahan nama fasilitas ini tidak hanya menuai protes dari seniman, tetapi juga dari keluarga mendiang Presiden John F. Kennedy, anggota parlemen, hingga para donatur. Persoalan utama bergeser ke ranah hukum, mempertanyakan apakah dewan pengawas memiliki otoritas untuk mengubah nama institusi yang ditetapkan oleh Kongres pada 1964 sebagai monumen peringatan bagi presiden ke-35 AS tersebut.

Joyce Beatty, anggota parlemen Demokrat dari Ohio yang juga menjabat sebagai wali amanat eks-ofisio pusat seni tersebut, telah mengajukan gugatan hukum pada hari Senin. Beatty menuduh bahwa pemungutan suara dewan untuk menambahkan nama Trump melampaui wewenang yang diberikan oleh Kongres.

Ambisi Trump Mengubah Wajah Washington

Donald Trump, yang terpilih sebagai ketua dewan pengurus baru pada Februari lalu, memang kerap melontarkan lelucon untuk menamai tempat tersebut "Trump Kennedy Center". Keinginannya akhirnya disetujui dalam rapat dewan pekan lalu, di mana Trump dilaporkan ikut bergabung melalui sambungan telepon.

Sejak kembali menjabat, Trump menunjukkan ambisi besar untuk merombak institusi budaya dan fisik di Washington DC. Selain Kennedy Center, ia juga telah merombak Taman Mawar (Rose Garden) di Gedung Putih dan merencanakan pembangunan monumen baru untuk merayakan peringatan ke-250 tahun Amerika Serikat tahun depan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kennedy Center belum memberikan komentar resmi terkait pembatalan acara jazz tersebut, meskipun papan nama baru yang memuat nama Trump sudah mulai dipasang di fasad gedung. (CNN/Z-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kebiasaan yang Sering Kebanyakan Orang Lakukan tapi Dihindari Orang dengan IQ Tinggi
• 7 jam lalubeautynesia.id
thumb
Pasar Saham 2026 Diyakini Prospektif, Intip Racikan Reksa Dana Manulife Aset (MAMI)
• 6 jam lalubisnis.com
thumb
Ada Event Akhir Tahun, Intip Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bogor Terbaru
• 5 jam lalumetrotvnews.com
thumb
5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah, PPPK jadi PNS Bukan Hal Mustahil, Jangan Hanya Dipandang sebagai Pekerjaan
• 11 jam lalujpnn.com
thumb
Layanan pertanahan di DKI tetap buka saat libur Natal dan tahun baru
• 17 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.