JAKARTA, KOMPAS.com - Teater Bintang Planetarium di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, akhirnya kembali dibuka untuk umum setelah tidak beroperasi selama 13 tahun, Kamis (25/12/2025).
Pada hari pertama pembukaan, terdapat tiga sesi pertunjukan yang dimulai pukul 13.00 WIB, 14.00 WIB, dan 16.30 WIB. Setiap sesi pertunjukan tersedia 200 kursi untuk penonton.
"Total kursi 228, tapi yang dibuka 200 kursi aja, karena untuk angle nontonnya," tutur Manajer Teater Bintang Planetarium, Arnold Kindangen, saat diwawancarai di lokasi, Kamis.
Baca juga: Rangkaian Pesan Natal Kardinal Suharyo: Serukan Pertobatan Nasional dan Ekologis
Dari 200 kursi per sesi, 15 di antaranya dieruntukkan bagi tamu VIP. Dengan demikian, total tiket yang tersedia pada hari pertama mencapai 555 tiket.
Sejak pukul 11.00 WIB, pengunjung sudah mulai memadati gedung Planetarium. Pengunjung yang telah mencetak tiket diarahkan menuju lantai dua, lokasi teater berada, kemudian mengantre sekitar 50 meter untuk pemeriksaan tiket.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Planetarium, Planetarium Jakarta, planetarium buka lagi&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yNi8wODE0MDExMS9wbGFuZXRhcml1bS1rZW1iYWxpLWJ1a2EtcGludHUtbWVudWp1LWdhbGFrc2ktd2FyZ2EtdGVycHVrYXUtbWVuamVsYWphaA==&q=Planetarium Kembali Buka Pintu Menuju Galaksi, Warga Terpukau Menjelajah Luar Angkasa§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Pertunjukan dalam planetarium kini menggunakan teknologi baru berupa 12 proyektor yang dipasang di sekeliling teater, menggantikan proyektor legendaris Star Ball yang sudah tak berfungsi lagi.
Proyektor-proyektor ini memancarkan gambar yang tajam ke langit-langit teater berbentuk kubah.
“Ada 12 proyektor. Star Ball itu enggak dipakai, karena enggak bisa diperbaiki dan di pabriknya sudah diskontinu,” kata Arnold.
Baca juga: Buka Perdana Setelah 13 Tahun Ditutup, Antrean Pengunjung Planetarium Mengular
Meski tidak lagi digunakan, proyektor Star Ball berbentuk bulat dengan banyak lubang di permukaannya itu tetap dipajang di tengah ruangan dan dicat berwarna biru. Proyektor tersebut memiliki nilai historis yang kuat dan menjadi ikon Planetarium sejak awal berdiri.
Selain teknologi proyeksi baru, pengunjung juga diperkenalkan pada benda-benda langit melalui hologram Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. Hologram tersebut ditempatkan dalam etalase putih di sisi kiri dan kanan pintu masuk.
“Tujuan kami mengadakan hologram tersebut untuk dialog interaktif agar anak-anak bisa mengenal gubernur dan wagubnya dan bisa bertanya tentang galaksi dan tata surya," jelas Arnold.
Sensasi terbang ke luar angkasaSetelah seluruh kursi terisi, pertunjukan dimulai. Lampu teater dipadamkan dan penonton diimbau untuk tidak menggunakan ponsel, baik untuk merekam maupun memotret.
Setiap film berdurasi sekitar 15 hingga 20 menit. Efek visual dan suara yang tajam membuat penonton seolah diajak terbang ke luar angkasa menggunakan roket.
"Wah, terbang seru banget," teriak salah satu penonton saat film diputar.
Melalui film tersebut, penonton diajak menjelajahi benda-benda langit, mulai dari planet-planet di Tata Surya hingga bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti.
Baca juga: Kala Buruh Tolak UMP Jakarta Rp 5,73 Juta, Dinilai Lebih Rendah dari UMK Bekasi-Karawang





