Bisnis.com, MALANG— Tingkat inklusi pasar modal di wilayah kerja KOJK Malang terus menunjukkan pertumbuhan positif yang tercermin dari pertumbuhan Single Investor Identification (SID) yang mencapai 19,15% yoy menjadi 341,834 sampai dengan akhir Agustus 2025.
Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan, mengatakan berdasarkan jenis investor, investor di wilayah kerja OJK Malang sangat didominasi oleh investor individu (porsi: 99,83%).
“SID C-BEST tumbuh 27,76% yoy dari 125.565 SID (Agustus 2024) menjadi 160.426 SID (Agustus 2025),” ujarnya seperti dikutip, Jumat (26/12/2025).
Instrumen dalam C-BEST, a.l, saham dan obligasi korporasi. Sedangkan SID S-INVEST tumbuh 18,51% yoy dari 272.189 SID (Agustus 2024) menjadi 322.571 SID (Agustus 2025). Instrumen dalam S-INVEST antara lain berupa reksa dana.
Jumlah nasabah reksa dana, kata dia, juga menunjukkan peningkatan signifikan yakni tumbuh 36,05% yoy menjadi 40.873 nasabah sampai dengan akhir Juli 2025. Nilai penjualan reksa dana juga meningkat signifikan sebesar 43,17% dari Rp287 miliar (Juli 2024) menjadi Rp410 miliar (Juli 2025).
Rata-rata nilai transaksi saham di Malang Raya, Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta Kota dan Kabupaten Probolinggo meningkat 19,92% dibandingkan posisi yang sama tahun. Kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan frekuensi dan nilai transaksi saham.
Baca Juga
- KSEI Targetkan Tambahan 2 Juta Investor pada 2026
- Meramal Daya Dorong 20 Juta Investor untuk Bursa Efek Indonesia pada 2026
- Lonjakan Investor Tembus 20 Juta SID, Likuiditas Pasar Makin Kuat?
Menurutnya, hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan dinamika global dan domestik.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai semakin meningkatnya investor di pasar modal mengindikasikan bahwa investasi pasar modal menjadi pilihan investasi dengan berbagai instrument investasi yang menarik, mudah, dan cuan.
Menurutnya, investasi di pasar modal juga cocok bagi kaum rebahan, termasuk gen Z dan milenial. Literasi keuangan dan penguasaan informasi yang semakin baik juga turut mendorong pasar modal semakin diminati.
Namun demikian, dia mengingatkan, sosialisasi dan peningkatan literasi keuangan tetap harus dilakukan secara berkelanjutan agar para investor pemula lebih bijak dalam berselancar di pasar modal.





