Jakarta, VIVA - Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengakui bahwa Stargazer menjadi penopang utama performa perusahaan pada 2025. Di tengah penurunan pasar MPV nasional, Stargazer justru tampil lebih stabil dan membantu Hyundai memperkuat posisi di segmen mobil keluarga.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, menyebut bahwa pasar MPV mengalami koreksi cukup dalam sepanjang tahun. Namun performa Stargazer tidak turun sedalam pasar, sehingga Hyundai bisa mendapatkan kenaikan pangsa pasar.
“Di kelas MPV, market itu turunnya drastis, sampai 26 persen. Tapi untuk kita, kebetulan Stargazer turunnya hanya sekitar 7 persen, jadi kita justru dapat gain market share,” ujar Frans di Jakarta belum lama ini.
Dengan kondisi tersebut, market share Stargazer kini berada di kisaran 7,3 hingga 7,5 persen. Angka ini membuat kontribusi Stargazer menjadi yang terbesar bagi Hyundai sepanjang 2025.
“Market share Stargazer sekarang bisa kita naikkan menjadi 7,3 sampai 7,5 persen,” jelasnya.
Peningkatan ini juga berdampak pada posisi Stargazer di pasar. Jika Toyota Avanza dan Veloz dihitung terpisah, Stargazer kini berada di posisi keempat. Namun jika keduanya digabung sebagai satu nama model, Stargazer berada di posisi ketiga di segmen MPV.
“Bahkan sekarang kita di urutan keempat, kalau Avanza dan Veloz dipisah. Tapi kalau digabung, posisi kita nomor tiga dengan market share sekitar 7,5 persen,” kata dia.
Hyundai juga menyebut keberhasilan Stargazer menjaga performa di tengah pasar yang lesu sebagai alasan digelarnya program seperti Stargazer Immersion, untuk memperkuat pemahaman konsumen dan mempertegas posisi Stargazer sebagai MPV keluarga.
Dengan kontribusi besar Stargazer, Hyundai optimistis bisa menjaga bahkan meningkatkan pangsa pasar di Indonesia, seiring dengan strategi produk dan layanan yang terus diperkuat.
