Bisnis.com, JAKARTA — PT Bahtera Bumi Raya Tbk. (PGJO) mendirikan dua anak usaha baru, yakni PT Niaga Batu Raya dan PT Niaga Nikel Raya, sebagai bagian dari pengembangan struktur usaha perseroan.
Corporate Secretary PGJO, Natalia, menyampaikan bahwa pendirian PT Niaga Batu Raya telah dituangkan dalam Akta Pendirian No.22 tertanggal 5 Desember 2025 yang dibuat di hadapan Notaris I Nyoman Satria Wijaya, S.H., M.Kn., dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0105426.AH.01.01 Tahun 2025 tanggal 8 Desember 2025.
“Perseroan telah mendirikan anak usaha baru bernama PT Niaga Batu Raya, berkedudukan di Jakarta Selatan,” ujar Natalia dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (26/12/2025).
Natalia menjelaskan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT Niaga Batu Raya adalah menjalankan usaha di bidang perdagangan besar, yang meliputi perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan gas serta produk YBDI (KBLI 46610), dan perdagangan besar logam dan bijih logam (KBLI 46620).
Dari sisi permodalan, PT Niaga Batu Raya memiliki modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp100 juta yang terbagi atas 10.000 saham. Perseroan menguasai 9.999 saham atau setara 99,99%, sementara satu saham atau 0,01% dimiliki oleh Willius Wijaya.
Selain itu, PGJO juga mendirikan anak usaha lain bernama PT Niaga Nikel Raya yang berkedudukan di Jakarta Selatan. Pendirian entitas tersebut dituangkan dalam Akta Pendirian No.21 tertanggal 5 Desember 2025 dan telah memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM melalui Surat Keputusan No. AHU-0105423.AH.01.01 Tahun 2025 tanggal 8 Desember 2025.
Baca Juga
- Batu Investasi Patok Harga Tender Offer PGJO Rp122 per Saham
- Pigijo (PGJO) Targetkan Pendapatan Melesat 293% pada 2025
- Pengelola Pigijo (PGJO) Siap Rights Issue, Dilusi Saham Bisa 75 Persen!
“Perseroan telah mendirikan anak usaha baru bernama PT Niaga Nikel Raya, berkedudukan di Jakarta Selatan,” kata Natalia.
Adapun maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT Niaga Nikel Raya sama dengan PT Niaga Batu Raya, yakni bergerak di bidang perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan gas serta produk YBDI (KBLI 46610), serta perdagangan besar logam dan bijih logam (KBLI 46620).
Struktur permodalan PT Niaga Nikel Raya juga terdiri atas modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp100 juta dengan kepemilikan 99,99% oleh perseroan dan 0,01% oleh Willius Wijaya.
Natalia menyampaikan bahwa penyertaan modal perseroan dalam pendirian kedua anak usaha tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, mengingat nilai transaksi mencapai 20,02% dari ekuitas perseroan per 31 Juli 2025.
“Berdasarkan ketentuan Pasal 4 POJK No.43/POJK.04/2020, transaksi material tersebut tidak diwajibkan untuk menggunakan jasa penilai independen sepanjang transaksi dimaksud tidak memerlukan persetujuan RUPS,” ujarnya.
Lebih lanjut, Natalia menegaskan bahwa transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No.42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
Sebagai informasi, pada pemberitaan sebelumnya perseroan telah mengumumkan adanya perubahan pengendali. PT Batu Investasi Indonesia resmi menjadi pengendali baru PGJO setelah mengakuisisi sebanyak 493.088.500 saham atau setara 61,96% dari pemegang saham pengendali sebelumnya serta sejumlah investor individu.
Seiring dengan aksi pengambilalihan tersebut, PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. kemudian mengubah nama menjadi PT Bahtera Bumi Raya Tbk.. Pengendali baru juga menyampaikan rencana perubahan arah bisnis perseroan dari penyedia jasa travel marketplace menjadi perusahaan induk yang berfokus pada investasi di sektor logistik.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.





