Bambang Susanto Ungkap Strategi Waterfront Sekuritas Berbasis AI

medcom.id
5 jam lalu
Cover Berita
Jakarta: Setelah cukup lama tidak terdengar di ruang publik, nama Bambang Susanto, salah satu pelaku senior di industri pasar modal Indonesia kembali mencuat. 
 
Sosok yang telah malang melintang di dunia pasar modal sejak awal 1990-an ini kini menjadi perhatian seiring langkah inovatif Waterfront Sekuritas dalam menyiapkan platform online trading berbasis Artificial Intelligence (AI).
 
Dalam kesempatan pertemuan dan wawancara terbatas, Bambang Susanto menjelaskan bahwa pengembangan platform AI tersebut merupakan bagian dari upaya Waterfront Sekuritas untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap pasar modal serta kebutuhan investor dan trader masa kini, yang semakin didominasi oleh generasi muda dan berbasis teknologi.

Menurutnya, pemanfaatan AI bukan dimaksudkan sebagai alat spekulasi atau prediksi harga semata, melainkan sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (decision-support system) yang membantu investor memahami risiko, perilaku portofolio, serta dinamika pasar secara lebih terstruktur dan rasional.
  Baca juga: 24 Desember Apakah Bursa Libur? Ini Jadwal Libur BEI Saat Natal dan Tahun Baru
“Pasar modal terus berkembang, dan pelaku industri harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Teknologi adalah kebutuhan, bukan pilihan, terutama untuk menjembatani kebutuhan investor generasi baru,” ujar Bambang dikutip pada Jumat, 26 Desember 2025.
 
Ia menambahkan bahwa platform AI online trading yang tengah disiapkan Waterfront Sekuritas tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu yang pertama di Indonesia, dengan fokus pada kemudahan akses, transparansi informasi, serta penguatan manajemen risiko bagi pengguna.
 
Dalam kesempatan yang sama, Bambang juga menanggapi sejumlah pertanyaan terkait isu investasi dan transaksi besar Waterfront Sekuritas, khususnya yang berkaitan dengan penawaran umum perdana (IPO) saham SUPA serta kepemilikan pada saham PMUI, yang sempat menjadi perbincangan di kalangan pelaku pasar.
 
Menanggapi hal tersebut, Bambang menegaskan pengalamannya yang panjang di pasar modal justru membuatnya bersikap semakin berhati-hati dalam setiap keputusan investasi. 
 
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penganut value investing, di mana analisis fundamental dan prospek jangka panjang menjadi pertimbangan utama.
 
Terkait IPO PMUI yang sempat menjadi sorotan karena besarnya penjatahan melalui mekanisme pooling allotment (epooling) dan memicu beragam reaksi investor, Bambang menilai dinamika tersebut sebagai cerminan karakter unik pasar modal Indonesia.
 
“Investor kita ini unik. Dikasih sedikit marah, dikasih banyak juga marah,” ujarnya.
 
Meski demikian, Bambang enggan mengomentari lebih jauh mengenai dinamika jangka pendek pasar. Ia hanya mengutip salah satu prinsip investasi legendaris dari Warren Buffett yang menurutnya tetap relevan hingga saat ini.
 
‘Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful,’ kata Bambang, menutup pernyataannya dengan nada ringan namun penuh makna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tips Menjaga Kesehatan Selama Libur Natal dan Tahun Baru
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Catatan Perbaikan Atas Rendahnya Nilai TKA Bahasa Inggris-Matematika
• 11 jam laludetik.com
thumb
Warga Banyuwangi Diajak Rayakan Tahun Baru dengan Doa dan Refleksi
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Taman Margasatwa Ragunan Dikunjungi 50 Ribu Orang di Hari Libur Natal 2025
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
2,58 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Aceh, Bantuan Logistik dan MCK Dipercepat
• 5 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.