Buaya Terekam di Pantai Malang, Wisatawan Diimbau Tak Panik

kompas.id
2 jam lalu
Cover Berita

MALANG, KOMPAS - Sebuah video menunjukkan seekor satwa yang diduga buaya berada di Pantai Pasir Panjang, Ngliyep, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial. Dalam narasi video itu, beberapa nelayan menyebut bahwa reptil tersebut kembali menuju ke perairan lantaran melihat banyak orang.

Nggih niku masih, ngantos sakniki nggih (Iya di situ masih, sampai sekarang ya) masih di situ buayanya. Posisi teng dalanan (posisinya di jalan) perahu di kampung nelayan yang biasa dipakai untuk petik sesaji,” ujar Suroso, nelayan Pantai Pasir Panjang, Kabupaten Malang, Jumat (26/12/2025) sore.

Menurut Suroso, buaya yang diperkirakan memiliki panjang lebih dari satu meter tersebut masih berada di sekitar lokasi. Buaya itu baru terlihat pada Jumat (26/12/2025).

Sebelumnya, seekor buaya juga terlihat berada di atas pasir di Pantai Watu Leter, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Video keberadaan buaya yang terekam pada malam hari itu pun viral di media sosial.

Menanggapi hal itu, pihak Kepolisian Resor Malang memastikan tidak ditemukan buaya di Watu Leter. Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak panik. “Kami silakan kepada pengunjung wisata Pantai Watu Leter untuk tidak khawatir,” ujar Kepala Seksi Humas Polres Malang Ajun Komisaris Bambang Subinajar.

Bambang menjelaskan, kepolisian bersama pengelola wisata dan instansi terkait terus memantau kawasan pantai. Ia juga mengimbau pengunjung agar segera melapor jika melihat satwa liar yang berpotensi membahayakan.

“Apabila pengunjung mengetahui atau melihat ada buaya, silakan melapor ke pos pengamanan. Kami bersama pihak pengelola wisata, Perhutani, Satpolairud (Satuan Kepolisian Perairan dan Udara) Polres Malang, Polsek Sumbermanjing Wetan, TNI, dan relawan siap membantu,” katanya.

Saat dihubungi secara terpisah, pegiat konservasi laut sekaligus pendiri Sahabat Alam Indonesia Andik Syaifudin, mengatakan, kemungkinan buaya yang terekam di Pantai Pasir Panjang adalah satu individu yang sama dengan yang sebelumnya terekam di Watu Leter. Buaya itu juga terekam di Pantai Bajulmati sekitar satu bulan lalu.

Baca JugaBuaya Muara Hampir 2 Meter Dievakuasi dari Sungai Bukan Habitatnya di Kediri

“Sepertinya sama dengan buaya di Bajulmati dan Watuleter kapan hari (sekitar satu bulan lalu). Kemarin muncul lagi di Watu Leter dan sempat viral. Tadi di grup Pokmaswas (kelompok masyarakat pengawasa pantai) juga muncul lagi di Ngliyep. Sudah geser ke Ngliyep mengikuti arus,” katanya.

Andik menduga ada indikasi buaya tersebut merupakan buaya yang lepas lantaran ukurannya belum terlalu besar. “Di sini memang habitat, secara sejarah ada temuan, cuman sudah lama tidak ada informasi,” ujarnya.

Terkait penemuan buaya pada November 2025, menurut Andik, sudah dilaporkan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL). Sahabat Alam Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan kawan-kawan pawang buaya.

Akan tetapi, sejauh ini belum ada tindakan karena satwa itu lama menghilang dan baru muncul lagi. “Soal bahaya atau tidak, ini, kan, dianggap satwa liar. Kami tidak bisa memprediksi karena dia termasuk hewan buas,” katanya.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Slamet dari Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang mengatakan, terkait penemuan buaya tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPSPL Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur dan Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan terkait. Pihaknya bersama pokmaswas juga sudah mengkaji terkait buaya itu.

Baca JugaBuaya, Hidup di Antara Penangkaran dan Habitat Asli

Berdasarkan informasi sementara dari BPSPL, perlu kajian mendalam apakah memang tempat itu habitat buaya atau ada pihak yang melepasliarkannya. “Saat ini BPSPL dalam proses pengajuan Satker Penanganan Buaya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” ujarnya.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2024 (Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya) bahwa penanganan buaya yang tadinya berada di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam kini ditangani KKP.

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Anak-Anak Terdampak Bencana di Sumbar dan Sumut Bakal Sekolah Lagi, Aceh Menyusul
• 11 jam laluokezone.com
thumb
Khofifah Ajak Warga Sambut Tahun Baru dengan Doa Bersama
• 55 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Penasihat Ahli Kapolri: Kasus Ijazah Jokowi Ada Muatan Politik, Kalau Murni Pidana 2 Bulan Selesai
• 6 jam lalukompas.tv
thumb
Libur Nataru, Warga Manfaatkan Setu Babakan untuk Memancing dan Bersantai
• 5 jam laludisway.id
thumb
Banyak Wilayah Terisolasi, Bupati Aceh Utara Minta Jangan Hanya Lokasi Viral yang Dibantu
• 21 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.