Jakarta, VIVA – Induk usaha TikTok, ByteDance, diproyeksikan mencetak keuntungan hingga US$50 miliar atau sekitar Rp 837.8 triliun (estimasi kurs Rp 16.760 per dolar AS) pada tahun 2025. Total ini menandai salah satu tahun paling gemilang bagi raksasa teknologi asal Tiongkok.
Capaian ini menempatkan ByteDance sejajar dengan perusahaan teknologi global seperti induk Faceboom, Meta Platforms. Meskipun laju pertumbuhan diperkirakan mulai melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dikutip dari The Bussiness Times pada Jumat, 26 Desember 2025, ByteDance telah membukukan laba bersih sekitar US$40 miliar sepanjang kuartal III-2025. Nominal tersebut sudah melampaui target internal perusahaan untuk tahun depan.
Dengan tren tersebut, total keuntungan ByteDance pada 2025 berpotensi mendekati laba Meta yang diproyeksikan sekitar US$60 miliar. Kesuksesan ini tidak lepas dari performa TikTok yang terus menguat secara global, termasuk di Amerika Serikat (AS), meski berada di bawah tekanan politik dan regulasi.
- www.freepik.com
Pemerintahan AS sebelumnya mendorong pelarangan TikTok dengan alasan keamanan nasional sehingga memaksa ByteDance menyiapkan langkah strategis agar bisnisnya tetap bertahan di pasar utama tersebut. Kini, ByteDance dikabarkan hampir merampungkan rencana pemisahan TikTok di AS melalui pembentukan perusahaan patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki investor Amerika.
Chief Executive Officer TikTok, Shou Chew, menyampaikan kepada karyawan bahwa ByteDance telah menandatangani perjanjian mengikat dengan sejumlah investor AS, termasuk Oracle Corp., untuk membentuk joint venture tersebut. Namun, persetujuan regulator Tiongkok masih menjadi faktor penentu kelanjutan kesepakatan itu.
Di tengah ketidakpastian geopolitik, TikTok justru agresif memperluas bisnisnya. Platform video pendek ini mendorong ekspansi e-commerce dan live shopping, serta menggandeng perusahaan teknologi besar AS seperti Amazon.
TikTok juga memperkuat posisinya sebagai platform budaya populer global. Ini ditandai dengan penyelenggaraan TikTok Awards bergaya karpet merah di Los Angeles, AS.
Dari sisi pendapatan, ByteDance menargetkan kenaikan penjualan sekitar 20 persen menjadi US$186 miliar pada tahun 2025. Jika tercapai, angka tersebut akan mendekati proyeksi pendapatan Meta yang sekitar US$200 miliar.
ByteDance juga mengklaim memiliki lebih dari 4 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh portofolio aplikasinya. Jumlah ini sebanding dengan basis pengguna Meta.



