ANGIN puting beliung menerjang Desa Gebang, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jumat (26/12) sore, sebanyak 57 rumah warga rusak terutama bagian genting beterbangan, penanganan darurat dilakukan di tengah guyuran hujan.
Pemantauan Media Indonesia hingga Jumat (26/12) petang, ratusan aparat TNI/Polri, BPBD l dan relawan bersama warga bergotong-royong melakukan perbaikan atap puluhan rumah warga Desa Gebang, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati yang beterbangan akibat diterjang angin puting beliung.
Di tengah guyuran hujan lebat, mereka harus berjibaku menutup atap yang terbuka untuk melindungi puluhan keluarga penghuni rumah-rumah tersebut, bahkan kesulitan mencari penutup darurat menjadikan merasa khawatir rumah kebanjiran. "Kita harus bekerja cepat karena hujan terus mengguyur sejak siang," kata seorang relawan.
Kepala Polsek Gabus Ajun Komisaris Daffid Paradhi mengatakan berdasarkan pendataan terdapat 57 unit rubah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung tersebut, sebagian besar kerusakan ada pada bagian atap yakni genting beterbangan dan ada dua rumah yang rusak cukup parah.
Setelah mendapat laporan itu, ungkap Daffid Paradhi, segera diturunkan petugas Polsek dan Samapta Polresta Pati bersama petugas dari TNI, BPBD dan relawan dibantu warga untuk melakukan perbaikan secara darurat, karena intensitas hujan yang masih tinggi dikhawatirkan akan mengakibatkan puluhan keluarga penghuni rumah tersebut kesulitan tempat tinggal.
"Angin puting beliung menerjang desa itu sekitar pukul 14.30 WIB, bersamaan dengan hujan lebat mengguyur sejak siang," ujar Daffid Paradhi.
Kepala Desa Gebang Moh Susilo mengaku kaget ketika bencana angin puting beliung ini menerjang desanya, karena selain berlangsung cepat juga secara tiba-tiba, sehingga membuat warga terdampak panik untuk menyelamatkan diri. "Untung tidak ada korban jiwa meskipun banyak genting yang beterbangan," imbuhnya.
Saat ini upaya dikakukan, menurut Moh Susilo, adalah melakukan penanggulangan secara darurat agar rubah masih dapat ditempati, sehingga turunnya ratusan petugas yang bekerja sampai malam untuk menutupi atap rumah sebagai antisipasi rubah kebanjiran. (E-2)





