Perputaran Uang dari Belanja dan Wisata Akhir Tahun Diproyeksikan Capai Rp110 Triliun

Pengunjung berwisata di Malioboro, Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Pemerintah memproyeksikan perputaran uang belanja dan wisata akhir tahun mencapai Rp110 triliun, didorong program belanja nasional dan kebijakan Work From Anywhere. (Sumber: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memproyeksikan perputaran uang dari belanja masyarakat dan aktivitas wisata pada akhir tahun 2025 dapat mencapai lebih dari Rp110 triliun.

Proyeksi ini didorong oleh tingginya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru serta berbagai program belanja nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus memperkuat strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan konsumsi domestik, penguatan sektor pariwisata, dan pemanfaatan ruang publik secara lebih produktif.

Baca Juga: Tawarkan Diskon hingga 75 Persen, BINA Indonesia Great Sale Targetkan Nilai Transaksi Rp30 T

“Pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat mencapai lebih dari Rp110 triliun,” kata Airlangga dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Jumat (26/12/2025).

Salah satu langkah yang ditempuh adalah mendorong sinergi kebijakan Work From Anywhere (WFA), termasuk Work From Mall (WFM), dengan program belanja nasional seperti Belanja di Indonesia Aja (BINA) dan Indonesia Great Sale (IGS). Kebijakan ini diharapkan menjaga pergerakan ekonomi tetap aktif hingga awal 2026.

Airlangga menjelaskan, pusat perbelanjaan kini tidak hanya berfungsi sebagai lokasi transaksi ritel, tetapi juga sebagai ruang aktivitas ekonomi yang mendukung produktivitas pekerja ekonomi digital dan pelaku UMKM.

Baca Juga: Pemerintah Uji Konsep Work From Mall, Pusat Belanja Disiapkan Jadi Ruang Kerja

“Di hampir semua mal ramai, diskon bisa sampai 50 persen, bahkan ditambah promo lainnya. Ini yang didorong agar belanja masyarakat meningkat dan pertumbuhan ekonomi terjaga,” ujarnya. 

Program Belanja di Indonesia Aja yang digagas Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menargetkan nilai transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2026. Program ini menjadi bagian dari rangkaian upaya pemerintah menjaga konsumsi domestik di akhir tahun.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :