Sekjen PBB Kutuk Keras Serangan Mematikan di Masjid Homs Suriah

Istanbul: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan mematikan yang menargetkan sebuah masjid di kota Homs, Suriah tengah pada Jumat kemarin. Insiden ini terjadi di tengah upaya pemerintah transisi Suriah untuk menstabilkan kondisi keamanan di seluruh negeri.

Melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil dan tempat ibadah adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Ia mendesak agar para pelaku segera diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Sedikitnya delapan orang dilaporkan tewas dan 18 lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi saat berlangsungnya Salat Jumat di Masjid Imam Ali bin Abi Thalib, Jalan Al-Khodari, lingkungan Wadi al-Dhahab. Otoritas Suriah telah mengutuk serangan tersebut dan menegaskan kembali komitmen mereka dalam memerangi terorisme.

"Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban tewas dan menyatakan simpati kepada semua yang terluka, serta mendoakan agar mereka segera pulih sepenuhnya," kata Dujarric, seperti dikutip Anadolu, Sabtu, 27 Desember 2025.

Pemerintahan baru Suriah saat ini sedang bekerja keras untuk memperketat keamanan nasional. Fokus utama mereka adalah mengejar sisa-sisa elemen rezim lama yang dituduh memicu kerusuhan keamanan di berbagai wilayah.

Suriah saat ini dipimpin oleh pemerintahan transisi di bawah Presiden Ahmad al-Sharaa yang dibentuk pada Januari lalu. Perubahan kekuasaan ini terjadi setelah Bashar al-Assad, yang memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia. 

Kepergiannya sekaligus mengakhiri kekuasaan rezim Partai Baath yang telah memerintah sejak tahun 1963. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Ledakan Guncang Masjid di Suriah saat Salat Jumat, 8 Orang Tewas 18 Terluka