JAKARTA, DISWAY.ID — Bahan bakar nabati berbasis jerami padi bernama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) resmi menembus pasar internasional.
Produk energi terbarukan karya anak bangsa ini mulai dikembangkan di Timor Leste melalui kerja sama strategis dengan pemerintah setempat dan kalangan pengusaha lokal.
Kesepakatan tersebut mencakup pengelolaan lahan seluas 25.000 hektare untuk penyediaan bahan baku jerami padi sekaligus pembangunan fasilitas produksi.
BACA JUGA:Marah Kiamat Ditunda, Pengikut 'Nabi Nuh' asal Ghana Bakar Bahtera yang Diramalkan
Ekspansi ini menandai langkah internasional pertama Bobibos sejak dikembangkan di dalam negeri.
Kerja sama diformalkan melalui penandatanganan nota kesepaha
man (MoU) dan perjanjian lanjutan antara PT Inti Sinergi Formula, selaku pengembang Bobibos, dengan sejumlah perusahaan lokal Timor Leste, salah satunya Timor Agronova SA.
Pemerintah Timor Leste memberikan dukungan penuh, mulai dari penyusunan regulasi khusus, fasilitasi investasi, hingga penyediaan lahan pergudangan sekitar tiga hektare.
Produksi perdana Bobibos di Timor Leste direncanakan akan diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Timor Leste dan dihadiri Presiden Timor Leste, menandai komitmen politik dan ekonomi negara tersebut terhadap pengembangan energi terbarukan.
BACA JUGA:TNI AD Buka Rekrutmen Tamtama PK 2026, Pendaftaran Gratis hingga 29 Januari
Pembina Bobibos, Mulyadi, anggota DPR RI dari Partai Gerindra, menegaskan bahwa ekspansi ke luar negeri bukan berarti mengabaikan Indonesia.
Langkah ini, menurut dia, justru dipicu oleh keterbatasan regulasi domestik yang belum mengakomodasi jerami padi sebagai bahan baku bioenergi.
“Timor Leste menjadi negara pertama yang merealisasikan Bobibos secara konkret. Regulasi di sana lebih fleksibel, sementara kami tetap taat terhadap aturan yang berlaku di Indonesia,” ujar Mulyadi saat ditemui di Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Ia menambahkan, Bobibos tetap disiapkan untuk dikembangkan di Indonesia apabila regulasi nasional kelak memberikan ruang yang memadai.
Dari sisi pemerintah Timor Leste, proyek ini dipandang sebagai peluang strategis. Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Masiano Assanami Sabino, menyebut kerja sama ini sebagai sinergi investasi antara pengusaha Indonesia dan Timor Leste.
- 1
- 2
- »


