Vidio Bakal IPO di 2026, Bakal Sesukses SUPA?

metrotvnews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Keberhasilan IPO PT Superbank Indonesia Tbk (SUPA) pada Desember 2025 menjadi tonggak penting dalam transformasi ekosistem digital PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Tak hanya mencetak rekor sebagai salah satu IPO terpanas di Bursa Efek Indonesia (BEI), langkah ini memperkuat narasi EMTK tengah membangun portofolio aset digital yang matang, berkelanjutan, dan berbasis fundamental.

Selain Superbank, perhatian pasar juga tertuju pada Vidio, platform OTT milik EMTK yang dikabarkan tengah dipersiapkan untuk IPO pada 2026. Vidio saat ini merupakan salah satu platform OTT terbesar di Indonesia, dengan target pertumbuhan pelanggan hingga delapan juta pengguna dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Sejumlah laporan media menilai valuasi Vidio pada 2024 telah mencapai sekitar Rp14,96 triliun, melampaui valuasi beberapa emiten media digital yang telah tercatat di bursa. Jika rencana IPO terealisasi, Vidio berpotensi menjadi IPO sektor teknologi dan media berskala jumbo, sekaligus memperpanjang 'IPO effect' di lingkungan EMTK.

"Saya sudah mendengar rumor Vidio akan IPO sejak pertengahan tahun ini dari berbagai media. Jika memang hal ini terealisasi, tahun 2026 akan menjadi tahun yang menarik karena kecenderungan suku bunga yang akan menurun sehingga investor akan cenderung berinvestasi ke growth stock, salah satunya adalah sektor teknologi," ungkap CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 27 Desember 2025.

Selain itu, dari sisi makro, prospek penurunan BI Rate pada 2026 berpotensi menjadi wind at the back bagi saham teknologi dan digital. Dengan kisaran suku bunga acuan yang diproyeksikan menuju 2,5 persen plus minus satu persen, likuiditas diperkirakan kembali mengalir ke aset berisiko, termasuk saham-saham berbasis pertumbuhan seperti EMTK.

Tren global penurunan suku bunga serta meningkatnya minat investor terhadap aset digital di kawasan Asia Tenggara turut memperkuat daya tarik emiten dengan ekosistem digital terintegrasi.
  Baca juga: IPO Superbank Cetak Rekor, Sinyal Positif Pengembangan Bank Digital di Indonesia

(Ilustrasi, logo Vidio. Foto: Wikimedia)
  Beharap sesukses SUPA
Diketahui, SUPA resmi melantai di BEI pada 17 Desember 2025, dengan total dana segar yang dihimpun mencapai sekitar Rp2,79 triliun. Antusiasme investor terlihat sangat kuat, tercermin dari tingkat oversubscription sekitar 318 kali, dengan lebih dari 1 juta order investor selama masa penawaran. Capaian tersebut menempatkan SUPA sebagai salah satu IPO terlaris sepanjang sejarah BEI.

Dari sisi kinerja, Superbank menunjukkan perkembangan fundamental yang solid pasca IPO. Hingga November 2025, SUPA membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp122,4 miliar, dengan tren profitabilitas yang telah berbalik positif serta aktivitas transaksi harian yang menembus jutaan transaksi.

Selain itu, dengan modal inti melampaui Rp6 triliun, Superbank resmi memenuhi kriteria KBMI 2. Kenaikan kelas ini menjadi sinyal penting bahwa SUPA tidak hanya mengembangkan aset digital berbasis pertumbuhan, tetapi juga memperkuat struktur permodalan dan keberlanjutan bisnis secara fundamental.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menpar Sebut Kunjungan Bali Menurun, Wisatawan Lokal Banyak ke Yogyakarta
• 6 jam lalugenpi.co
thumb
iPhone Air 2 Bakal Meluncur 2026, Terungkap Jadwal dan Bocoran Fiturnya
• 14 jam laluviva.co.id
thumb
Alasan Sarwendah Ajak Giorgio Antonio Rayakan Natal Bersama Keluarganya
• 23 jam lalucumicumi.com
thumb
IPK Tinggi, Mental Rapuh: Ada yang Salah dengan Cara Kita Mengukur Sukses
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo Jadikan Investasi Makin Mudah
• 35 menit laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.