Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat komitmen dalam penanganan pascabencana, salah satunya adalah memastikan ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menegaskan bahwa penyediaan air bersih merupakan kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditunda. Oleh karena itu,pihaknya melakukan pengeboran sumur dalam dan sumur dangkal secara bertahap di 48 titik untuk melengkapi fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK).
Baca Juga: Penguatan Sistem Kelistrikan Aceh Berlanjut, Transmisi Arun-Bireuen Resmi Beroperasi
“Kalau sudah tidak ada air, penyakit pasti datang. Setelah urusan jalan dan jembatan mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air. Air bersih harus segera tersedia untuk seluruh masyarakat,” ujar Menteri Dody, dilansir Sabtu (27/12).
Dody mengatakan bahwa pihaknya memprioritaskan pengeboran sumber air dalam. Hal ini dilakukan karena kondisi tanah pascabencana yang berlumpur menyulitkan pencarian sumber air dangkal yang layak konsumsi.
“Kalau lumpur seperti ini agak susah mencari sumber air di bawah 100 meter. Bukan berarti tidak ada, pasti ada, tapi memang lebih sulit. Karena itu saya fokus ke pengeboran sumber air dalam,” jelasnya.
Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan air bersih, pihaknya menerapkan strategi kombinasi dengan memperbaiki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang rusak akibat bencana sekaligus melakukan pengeboran sumber air baru di sejumlah titik.
“Kita kombinasikan perbaikan SPAM yang rusak dengan pengeboran sumber air dalam, supaya air yang keluar benar-benar bisa menjadi air bersih bagi masyarakat,” tambah Menteri Dody.
Sambil menunggu proses pengeboran rampung, Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) telah menyiagakan sarana darurat berupa 27 unit tangki air bersih atau Hidran Umum (HU) berkapasitas 1.000 hingga 2.000 liter yang disebar ke sejumlah kecamatan sesuai arahan Bupati Aceh Tamiang. Pengisian tangki dilakukan secara rutin dua kali sehari.
Selain itu, untuk mendukung sanitasi lingkungan, telah dipasang 13 unit toilet portable dan 10 set toilet knockdown. Fasilitas tersebut dibersihkan secara rutin setiap pagi dan sore hari, dengan dukungan satu unit truk tinja yang beroperasi melakukan penyedotan secara berkala.
Kementerian PU juga mengirimkan bantuan tambahan sarana dan prasarana dari Jakarta untuk memperkuat penanganan di Aceh Tamiang. Bantuan tersebut dikirim melalui Pelabuhan Patimban menuju Pelabuhan Belawan, Medan, dan saat ini terpantau berada di perairan Batam di atas Kapal Ostina.
Baca Juga: Dorong Pemulihan Lebih Cepat, Wamen Nezar Patria Cek Posko Telkomsel Peduli Sumatera di Aceh Tamiang
Adapun bantuan yang dikirimkan meliputi dua unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mobile Setta, satu unit mobil double cabin, satu unit mobil sedot tinja, 40 unit HU berkapasitas 2.000 liter, delapan unit tenda, 20 unit velbed, 10 unit toilet portable, serta 10 unit mobil tangki air.




