Manggarai, VIVA – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo mengeluarkan pemberitahuan penutupan pelayaran ke perairan Pulau Padar dan Pulau Komodo, Sabtu, 27 Desember 2025, menyusul insiden tenggelamnya kapal wisata Putri Sakina dan 4 wisatawan asing dari Spanyol hilang akibat insiden tersebut.
Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto mengatakan, selain karena kondisi gelombang yang suatu waktu bisa membahayakan, penutupan juga bertujuan agar pencarian terhadap korban bisa berjalan aman dan lancar.
"Setelah berkoordinasi dengan semua unsur dan BMKG maka tadi malam kita mengeluarkan notices to marineers, menutup semua pelayaran ke Komodo dan Padar. Tujuannya yang pertama untuk melakukan pencarian dan evakuasi dengan aman, kedua adalah untuk menjaga keamanan kapal-kapal tersebut," kata Stephanus.
- Ist
Pihak KSOP akan memberi sanksi tegas pada kapal-kapal yang tidak mematuhi peringatan tersebut.
Sementara untuk tim SAR gabungan, ia mengatakan Balai Taman Nasional Komodo bersama Padar Heritage Convention telah menyiapkan shelter penginapan di Pulau Padar selama pencarian, jika suatu waktu cuaca tidak bersahabat untuk kembali ke Labuan Bajo.
Sementara itu, Kepala BMKG Labuan Bajo, Maria Patricia Christin Seran mengatakan pada malam kejadian kapal Putri Sakina tenggelam, kemungkinan karena adanya gelombang swel. Gelombang jenis ini suatu waktu akan terjadi pada kondisi cuaca saat ini di kawasan Taman Nasional Komodo.
"Kondisi cuaca saat itu, angin tidak dalam kondisi yang kuat, jadi itu adalah gelombang kiriman yang datang dari pusat badai ketika gelombang tersebut masuk ke perairan sempit seperti perairan yang ada di kepulauan kita ini, maka dia akan semakin tinggi punggungnya dan dapat menyebabkan kecelakaan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal yang mengangkut wisatawan asing tenggelam diterjang gelombang tinggi di perairan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapal nahas bernama Putri Sakinah tenggelam di sekitar selat Padar pada Jumat malam, 26 Desember 2025. Kordinator Pos Sar Labuan Bajo, Edy Suryono mengatakan, 7 penumpang selamat sementara 4 penumpang lain masih dalam pencarian.
"Sempat dilakukan pencarian selama kurang lebih 3 jam di titik lokasi hilang awal. Badan kapal tidak terlihat karena gelombang tinggi mencapai dua meter," kata Edy Suryono, Sabtu pagi, 27 Desember 2025.





