PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mencatatkan kinerja baik sembari mengoptimalkan layanan dalam menghadapi peningkatan kebutuhan masyarakat pada periode dari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Direktur Pengembangan Usaha Kereta Api Logistik, Aniek Dwi Deviyanti pihaknya telah mencatatkan kinerja baik dalam hal volume angkutan barang hingga November 2025.
Baca Juga: Distribusikan Pangan Segar Selama Nataru, KAI Logistik Optimalkan KA Kontainer Reefer
KAI Logistik mencatat total volume angkutan barang mencapai 295.614 ton. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 20%. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap layanan logistik berbasis kereta api.
“Kami memproyeksikan volume angkutan pada bulan ini mencapai sekitar 34 ribu ton. Proyeksi ini sejalan dengan tren peningkatan dan pola yang sama pada tahun sebelumnya, khususnya untuk komoditas perishable yang menjadi kebutuhan utama selama Natal dan Tahun Baru,” kata Aniek, dilansir Sabtu (27/12).
Adapun Deviyanti mengatakan momen akhir tahun merupakan periode strategis bagi sektor logistik, terutama dalam menjaga kelancaran distribusi produk yang memerlukan penanganan khusus.
“Periode Natal dan Tahun Baru menjadi momen penting bagi sektor logistik. Layanan Kontainer Reefer berperan memastikan rantai pasok produk perishable tetap terjaga di tengah lonjakan permintaan dan tantangan distribusi akhir tahun,” ujar Aniek.
Layanan Kontainer Reefer sendiri dilengkapi sistem pendingin terkontrol untuk menjaga kestabilan suhu selama perjalanan, sehingga kualitas dan keamanan produk seperti daging, ikan, buah dan sayuran tetap terjaga hingga tiba di tujuan. Untuk mendukung rantai pasok berpendingin, perusahaan juga menyediakan fasilitas depot Plug In Reefer Container di Depo Sarwajala, Terminal Kalimas Surabaya dan Terminal Sungai Lagoa Jakarta.
Baca Juga: Kunci Ekspor-Impor Nasional, KADIN DKI Jakarta Soroti Peran Strategis dan Tantangan Bea Cukai Soetta
Selain menjaga mutu produk, penggunaan kereta api sebagai moda angkutan barang juga memberikan nilai tambah dari sisi efisiensi dan keberlanjutan. Transportasi berbasis rel memiliki tingkat emisi yang lebih rendah dibandingkan angkutan darat jarak jauh, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip logistik berkelanjutan.



