Dari Garda Bencana ke Ruang Kelas: Kiprah Jeli Hendri Mengabdi di Sekolah Rakyat

kumparan.com
4 jam lalu
Cover Berita

Hujan deras membasahi jalanan Kota Padang. Di beberapa titik wilayah, genangan belum sepenuhnya surut, sementara di kawasan lain warga mulai membersihkan lumpur yang tertinggal.

Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 4 Kota Padang yang berlokasi di kawasan BBPPKS Padang juga sempat terendam, menyisakan jejak lumpur basah. Di tengah kondisi tadi ada peran seorang Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Jeli Hendri yang menjadi sosok ayah yang mengayomi siswa-siswi SRMP 4 Kota Padang.

Ia bukan hanya Tagana yang siap siaga di lapangan, tetapi juga pendidik di Sekolah Rakyat.

Keterlibatan Jeli di SRMP 4 Kota Padang bermula dari informasi tentang penyelenggaraan Sekolah Rakyat di beberapa titik di Sumatera Barat. Konsep pendidikan yang tidak hanya mengandalkan guru formal, tetapi juga membuka ruang bagi pilar-pilar sosial untuk terlibat langsung membuka hatinya untuk bergabung.

Tanpa menunggu surat tugas, ia mendatangi sekolah dan menawarkan diri. Baginya, pengabdian tidak mengenal batas peran. Ketika ruang kelas membutuhkan kehadiran, ia datang sebagaimana ia datang ke lokasi bencana.

Jeli sigap membantu pembinaan Peraturan Baris Berbaris (PBB) hingga upacara bendera pertama di SRMP 4 Padang. Dari situ, kedekatannya dengan anak-anak mulai terbangun.

Sejak 2006, ia aktif sebagai Tagana angkatan pertama di Sumatera Barat. Di sisi lain, ia tercatat sebagai guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Kota Padang. Pengalaman itulah yang membuat Jeli ditunjuk sebagai pembina keagamaan di SRMP 4 Padang.

Jeli memulai dengan memetakan kemampuan baca Al-Qur’an para siswa. Dari 146 anak, terdapat tiga siswa non-muslim, sementara sisanya dikelompokkan ke dalam enam kelompok kemampuan. Perhatian Jeli tertuju pada kelompok keenam, yaitu 22 anak yang belum mampu membaca Al-Qur’an sama sekali.

“Kelompok inilah yang paling menyentuh hati saya,” ujar Jeli. Ia menyadari kegelisahan yang mereka rasakan. Usia mereka telah beranjak remaja, tetapi belum mampu membaca Al-Qur’an. Dengan metode Iqro, ia membimbing mereka. Perkembangan mulai terlihat, meski prosesnya menuntut kesabaran dan waktu ekstra.

Pengalaman mendidik ini, menurut Jeli, tidak jauh berbeda dengan tugasnya di dunia kebencanaan. Selain turun langsung ke lapangan, ia juga merupakan bagian dari tim inti Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang kerap menerima penugasan langsung dari Kementerian Sosial RI. Prinsipnya sama, yakni mendampingi manusia yang sedang berada dalam kondisi rapuh.

“Mendidik anak-anak ini seperti mendampingi penyintas bencana. Mereka berada di fase pancaroba. Penuh gejolak. Tapi justru di situlah peran kita,” tegas Jeli.

Menjalani peran ganda tentu bukan tanpa tantangan. Di sekolah, Jeli juga bertugas sebagai satuan pengamanan dengan sistem jam bergilir. Saat mendapat giliran malam, pagi harinya ia tetap hadir menjalankan tugas pendidikan. Sebaliknya, ketika siang hari penuh dengan aktivitas sekolah, malam harinya ia kembali ke lapangan jika dibutuhkan. Jika kondisi tidak memungkinkan, koordinasi dengan wali asuh dilakukan agar pembinaan keagamaan tidak terhenti.

Di luar ruang kelas, Jeli juga aktif membina Pramuka, kegiatan wajib bagi seluruh siswa SRMP 4. Bahkan sebelum menerima surat tugas resmi, ia telah membersamai anak-anak dalam kegiatan tersebut. Nilai disiplin, kesiapsiagaan, dan tanggung jawab nilai yang sama saat ia mengenakan rompi Tagana, ia tanamkan secara konsisten.

Di tengah hujan yang masih turun dan kawasan sekitar sekolah yang baru pulih dari banjir, Jeli Hendri berdiri di antara dua medan pengabdian. Dari garis depan bencana hingga ruang kelas Sekolah Rakyat, ia membuktikan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya tentang merespons keadaan darurat, tetapi juga tentang menjaga harapan dan membentuk masa depan anak-anak yang tumbuh di wilayah rawan risiko.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
6 Film Indonesia Terviral yang Tayang di Bioskop Sepanjang Tahun 2025
• 23 jam lalubeautynesia.id
thumb
Buntut Kapal Tenggelam hingga 4 Turis Spanyol Hilang, Pelayaran ke Pulau Padar dan Komodo Ditutup Sementara
• 2 jam laluliputan6.com
thumb
Polisi: 10 Sekolah yang Diteror Bom Dipilih Pelaku secara Random
• 22 jam laluviva.co.id
thumb
Jasaraharja Putera Tingkatkan Fasilitas Kesehatan & Perkuat Layanan Darurat di Taman Safari
• 20 jam lalujpnn.com
thumb
One Way Diberlakukan Siang Ini, Kendaraan ke Puncak Ditahan di Gadog
• 5 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.