MerahPutih.com - Kapal berbendera Indonesia dengan tipe kapal tradisional pengangkut penumpang tersebut membawa 11 orang, yang terdiri dari awak kapal, pemandu wisata, dan penumpang, termasuk wisatawan mancanegara.
Berdasarkan laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat anomali kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, lebih dari dua meter, sehingga menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.
Sesaat setelah menerima informasi dari agen kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo segera melakukan koordinasi dan mengerahkan tim tanggap darurat bersama unsur Basarnas, TNI AL, Polairud Polda setempat, serta instansi terkait lainnya untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR).
Berdasarkan hasil evakuasi sementara, dari 11 orang penumpang kapal itu, tujuh orang di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, dengan rincian dua orang wisatawan mancanegara yang juga warga negara Spanyol; empat orang awak kapal; dan satu orang pemandu wisata.
Baca juga:
BMKG Beri Peringatan Dampak Pertumbuhan Awan Cumulonimbus di Labuan Bajo, Siap-siap Tunda Pelayaran
Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto dalam keterangan Kementerian Perhubungan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu mengatakan, keempat warga negara Spanyol itu merupakan wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di wilayah Labuan Bajo.
"Keempat korban tersebut merupakan wisatawan mancanegara, warga negara Spanyol, yang berdasarkan data awal berada dalam satu rombongan keluarga," kata Stephanus.
Dia menjelaskan, keempat warga Spanyol itu merupakan empat dari 11 orang yang menumpangi kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, pada Jumat malam (26/12) sekitar pukul 21.00 WITA.
Kementerian Perhubungan juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya kecelakaan kapal tersebut.



