Prioritas Domestik, Pemerintah Atur Ulang Alokasi Ekspor LNG 2026

wartaekonomi.co.id
2 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sinyal kuat mengenai prioritas pasokan gas bumi untuk kepentingan domestik. Pemerintah memastikan kebutuhan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk semester I-2026 telah terkunci aman melalui pengaturan alokasi produksi dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin kecolongan dalam pemenuhan energi nasional. Ia menyebut kebijakan ini sebagai langkah progresif dibandingkan pola pengamanan stok tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: ESDM Belum Terima Laporan Kebutuhan Listrik 1,2 GW untuk Smelter Baru Inalum di Mempawah

"Kalau masalah LNG, yang paling penting adalah jangan sampai kebutuhan dalam negeri tidak terpenuhi, kita jor-joran ekspor. Jadi kita pastikan dulu yang di dalam negeri, baru kita setujui ekspor," ujar Laode saat ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (27/12/2025).

Amankan Stok 6 Bulan

Laode mengungkapkan, jika pada tahun 2025 pemerintah harus berburu pasokan LNG hampir setiap bulan, kini pemerintah telah berhasil mengamankan pasokan untuk rentang waktu yang lebih panjang.

"Tahun 2025 ini hampir tiap bulan kita cari LNG untuk dalam negeri. Nah, ini kita sudah amankan 6 bulan (di 2026). Itu ya menurut saya sih udah luar biasa tuh. Sisanya nanti tinggal di semester 1. Nah sekarang, justru kami sedang mikirin semester 2," tambahnya.

Meski memperketat alokasi, Laode menjamin bahwa langkah ini tidak akan mencederai kontrak jangka panjang dengan pembeli di luar negeri. Ia menekankan pentingnya menjaga reputasi Indonesia di pasar internasional.

"Jangan sampai kita sudah berkontrak, terus entar kita batalin, ya enggak bagus juga. Makanya kita ingin kebijakannya jangka panjang. (Konsumen luar negeri) ya pasti nerima. Kan kita komitmen ekspor ke mereka," tegasnya.

Tekan Porsi Ekspor Secara Bertahap

Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, menjelaskan strategi utama pemerintah adalah menekan porsi ekspor secara gradual. Hal ini merupakan respons atas fenomena natural decline atau penurunan produksi alami di sejumlah lapangan gas eksisting.

"Pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk memprioritaskan kebutuhan gas dalam negeri dan kuota ekspor akan diturunkan secara bertahap. Kami juga melakukan penjadwalan ulang (rescheduling) kontrak ekspor LNG untuk pemenuhan domestik," ungkap Hendra dalam Seminar Nasional INDEF, Selasa (23/12/2025).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, profil cadangan gas bumi Indonesia per 1 Januari 2025 mencapai 55.850 BSCF, dengan rincian:

  • Cadangan Terbukti (P1): 34.782 BSCF

  • Cadangan Mungkin (P2): 11.856 BSCF

  • Cadangan Harapan (P3): 9.212 BSCF

Peta Penyerapan & Infrastruktur

Hingga September 2025, sektor industri masih menjadi "raja" penyerap gas domestik dengan realisasi 1.419,10 BBTUD, diikuti domestik LNG sebesar 745,00 BBTUD, dan sektor kelistrikan sebesar 740,17 BBTUD. Sementara itu, porsi ekspor LNG masih tercatat cukup tinggi di angka 1.285,82 BBTUD.

Untuk memastikan gas tersebut terserap maksimal di dalam negeri, pemerintah tengah mengebut sejumlah infrastruktur strategis, di antaranya:

  1. Pipa Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2: Target rampung 2025.

  2. Pipa Dumai-Sei Mangkei (Dusem): Menghubungkan jaringan pipa di Pulau Sumatra.

  3. Virtual Pipeline: Pemanfaatan LNG tanker untuk menjangkau wilayah kepulauan yang tidak terkoneksi pipa.

Baca Juga: Gas Bumi Jadi 'Penyelamat' Transisi Energi, ESDM Buka-bukaan Profil Cadangan & Konsumsi RI

"Tantangan yang kita hadapi saat ini adalah terjadinya natural decline. Kami menaruh harapan besar pada pengembangan wilayah kerja baru seperti South Andaman, Masela, hingga Gendalo untuk menambah pasokan secara signifikan," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bak Firasat, Atalia Praratya Sempat Ogah Aura Kasih Jadi Bintang Tamu Bersamanya dan Ridwan Kamil, Ini Alasannya
• 11 jam lalugrid.id
thumb
Gol Mohamed Salah Antar Mesir ke 16 Besar Piala Afrika 2025
• 15 jam lalurepublika.co.id
thumb
Perubahan Iklim Berkaitan Erat dengan Urusan Perut, Ini Penjelasannya
• 6 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Unismuh Makassar Bekali 445 Muballigh, Dipersiapkan Terjun ke 29 Wilayah pada Ramadan 1447 H
• 23 jam laluharianfajar
thumb
Menteri Agama: Penghujung Tahun Diisi dengan Refleksi dan Doa, Bukan Hura-hura
• 9 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.