Pantau - Pemerintah telah merampungkan pembangunan 10 jembatan darurat atau bailey di tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—sebagai bagian dari upaya pemulihan konektivitas wilayah pascabanjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025.
10 Jembatan Selesai Dibangun, Wilayah Terisolasi Kembali TerhubungInformasi dari siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI menyebutkan bahwa seluruh jembatan telah dapat digunakan masyarakat dan berhasil menghubungkan kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya terputus akibat kerusakan infrastruktur.
Berikut rincian 10 jembatan yang selesai dibangun:
Provinsi Aceh (4 jembatan)Jembatan Teupin Mane – Kabupaten Bireun (39 meter)
Jembatan Teupin Redeup – Kabupaten Bireun (30 meter)
Jembatan Jeumpa – Kabupaten Bireun (18 meter)
Jembatan Matang Bangka – Kabupaten Bireun (15 meter)
Provinsi Sumatera Utara (2 jembatan)Jembatan Anggoli – Kabupaten Tapanuli Tengah (33 meter)
Jembatan Aran Dalu (Paya Bakung) – Kabupaten Deli Serdang (26 meter)
Provinsi Sumatera Barat (4 jembatan)Jembatan Sikabau – Kabupaten Pasaman Barat (18 meter)
Jembatan Padang Mantuang – Kabupaten Padang Pariaman (30 meter)
Jembatan Bawah Kubang – Kabupaten Solok (21 meter)
Jembatan Supayang – Kabupaten Solok (36 meter)
Infrastruktur Jadi Prioritas Utama PascabencanaPembangunan jembatan bailey ini merupakan bagian dari prioritas pemerintah dalam memulihkan infrastruktur konektivitas yang rusak akibat bencana.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bencana di tiga provinsi tersebut sempat melumpuhkan 80 ruas jalan nasional dan 33 jembatan.
Proses pemulihan dilakukan secara kolaboratif oleh Kementerian PU, TNI, BNPB, dan berbagai unsur lainnya secara gotong royong di lapangan.




