jpnn.com, TANGSEL - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengaku ikut merasakan kegelisahan warga terhadap tumpukan sampah di beberapa wilayahnya.
"Saya merasakan betul kegelisahan warga. Bau yang tidak sedap dan pemandangan tumpukan sampah itu adalah beban moral bagi saya," kata dia kepada awak media, Sabtu (27/12).
BACA JUGA: 500 Ton Sampah Tangsel Dikirim ke Serang Untuk Proyek PSEL
Dia mengatakan tumpukan sampah terjadi karena Pemkot Tangsel mengubah tata kelola sampah dari pola konvensional menuju sistem pengolahan limbah modern berbasis teknologi.
Benyamin menjelaskan TPA Cipeucang saat ini sudah tidak mampu lagi menampung beban dengan cara lama.
BACA JUGA: PGN Kedungturi Mampu Kelola 4,9 Ton Sampah Anorganik
"Memaksakan pembuangan di sana justru akan menciptakan bencana lingkungan yang lebih besar bagi anak cucu kita," ujar Benyamin.
Sebagai solusi permanen, Pemkot Tangsel tengah menggenjot proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
BACA JUGA: Pemkot Tangsel Mulai Angkut Sampah Secara Bertahap dan Siapkan Solusi PSEL
Teknologi itu diklaim mampu memusnahkan sampah hingga 1.100 ton per hari.
"Sampah akan habis dibakar dan dikonversi menjadi energi listrik, bukan lagi ditumpuk hingga menggunung. Sistem ini mampu mereduksi volume sampah hingga 90 persen, sehingga residu yang dihasilkan sangat minimal," lanjut Benyamin.
Sembari menunggu proyek PSEL beroperasi, dia telah menginstruksikan langkah darurat di lapangan untuk mengurai tumpukan sampah di pemukiman warga.
"Pertama, kami melakukan pengangkutan prioritas dengan mengerahkan armada tambahan di titik-titik pemukiman padat dan fasilitas umum agar estetika kota tetap terjaga," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa kerja sama regional menjadi kunci jangka pendek.
Pemkot melanjutkan koordinasi pembuangan sampah sementara ke daerah mitra, seperti TPA Cilowong di Serang, guna mengurangi beban TPA Cipeucang.
Benyamin menuturkan pemerintah juga mengaktivasi kembali lebih dari 36 Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di setiap kelurahan.
"Aspek kesehatan warga tetap nomor satu. Saya memerintahkan penyemprotan disinfektan dan cairan pengurai bau secara rutin di titik-titik tumpukan sampah yang belum terangkut untuk meminimalisir dampak sanitasi," katanya. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Baik, Bantargebang Bebas Sampah pada 2027
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

:strip_icc()/kly-media-production/medias/2873820/original/063705700_1565067552-20190805-Indahnya-Pemandangan-Sunset-di-Pulau-Pari-HERMAN-2.jpg)

