Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan harga beras medium dan premium di zona III berangsur turun, seiring dengan adanya Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras yang dibentuk pada 20 Oktober 2025.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menuturkan masih dibutuhkan upaya tambahan agar mendekati harga eceran tertinggi (HET) meski sudah terjadi penurunan di Zona 3. Hal ini mengingat tantangan geografis yang cukup kompleks di wilayah tersebut.
“Semenjak ada Satgas Pengendalian Harga Beras, harga beras medium dan premium di sebagian besar Zona HET telah mengalami penurunan, termasuk Zona 3 telah ada penurunan harga, tetapi masih perlu ada upaya lebih agar dapat mendekati HET, karena di sana ada tantangan geografis,” kata Ketut dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
Dalam dua bulan terakhir, kata Ketut, pemerintah telah melakukan pengawasan intensif terhadap seluruh pelaku usaha perberasan. Menurutnya, langkah ini untuk memastikan harga beras di masyarakat tetap terkendali, sekaligus menegaskan peran aktif pemerintah sebagai pengendali harga, terutama untuk komoditas strategis seperti beras.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) sekaligus Ketua Pengarah Satgas Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Syahardiantono mengatakan Polri ikut berperan aktif dalam mendukung distribusi beras program SPHP ke wilayah yang sulit dijangkau, termasuk zona III.
Syahardiantono menuturkan biaya angkut transportasi beras di Papua cenderung cukup tinggi, bahkan bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan wilayah lain. Hal ini lantaran kondisi geografis dan topografi Papua yang didominasi pegunungan, sehingga akses moda transportasi yang mampu menjangkau seluruh wilayah sangat terbatas.
Baca Juga
- Bapanas Pastikan Stok Beras Aceh Aman, Punya 85.100 Ton
- Bulog Pastikan Harga Beras Stabil hingga Stok Aman saat Periode Nataru
- Harga Pangan Hari Ini (25/12): Beras Turun, Telur hingga Cabai Rawit Naik
Adapun, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui optimalisasi gudang filial, sehingga penyaluran beras ke daerah terpencil mulai dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.
“Satgas di sana telah berhasil membantu distribusi beras SPHP ke 32 gudang filial yang tersebar di Papua Raya. Harapannya masyarakat Papua Raya dapat menikmati beras SPHP sesuai harga yang telah ditetapkan untuk Zona 3 yakni Rp13.500 per kilogram," ujar Syahardiantono.
Dia menyebut, realisasi distribusi beras SPHP di wilayah Papua meningkat cukup pesat. Di Papua Barat, misalnya, realisasi beras SPHP untuk Bulog sampai 24 Desember 2025 meningkat 71,35% menjadi 19.126 ton dari sebelumnya hanya 11.162 ton pada 19 Oktober 2025.



