Museum Pahlawan Nasional Marsinah Mulai Dibangun di Nganjuk, Kapolri: Simbol Perjuangan Buruh yang Tertib dan Bermartabat

pantau.com
20 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Peletakan batu pertama pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah resmi dilaksanakan pada Sabtu, 27 Desember 2025, di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Museum ini dibangun di tanah kelahiran dan makam Marsinah, aktivis buruh yang gugur dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2025.

Kapolri Apresiasi Semangat Perjuangan Marsinah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan penghargaan atas dedikasi Marsinah sebagai simbol perjuangan buruh Indonesia.

Ia mengapresiasi inisiatif pembangunan museum sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bahwa perjuangan buruh harus dilakukan secara tertib, terukur, dan tetap menjaga stabilitas nasional.

"Semangat perjuangan Marsinah menjadi pengingat bahwa buruh bisa memperjuangkan haknya secara damai dan bermartabat," ungkap Jenderal Sigit.

Kapolri juga berharap museum ini dapat menjadi daya tarik ekonomi lokal, termasuk mendorong kemajuan UMKM di sekitar kawasan wisata ziarah.

Pihaknya menargetkan museum dapat selesai dan diresmikan pada Hari Buruh, 1 Mei 2026.

Dibangun Secara Swadaya, Diresmikan tanpa Dana Negara

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, menyatakan bahwa pembangunan museum ini dilakukan tanpa menggunakan dana dari APBN atau APBD.

Pendanaan berasal dari iuran buruh, donasi sukarela, dan dukungan yayasan pekerja.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah memberi restu untuk menghadiri peresmian museum yang dibangun di sebelah rumah masa kecil Marsinah.

"Ini adalah hasil gotong royong buruh, sebagai bentuk nyata penghormatan atas perjuangan Marsinah," ungkap Andi Gani.

Keluarga Terharu, Museum Dibangun di Tanah Kelahiran

Marsini, kakak kandung Marsinah, menyatakan keharuannya atas perhatian yang diberikan negara terhadap perjuangan adiknya.

Ia mengatakan museum ini dibangun tepat di tanah keluarga yang kini menjadi tempat ziarah masyarakat.

Marsinah dikenal sebagai aktivis buruh wanita yang memperjuangkan hak pekerja melalui aksi mogok kerja pada 1993.

Ia diculik dan dibunuh tak lama setelah memimpin aksi tersebut.

Tiga dekade kemudian, namanya diabadikan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo.

Museum ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan bentuk penghormatan abadi kepada para pejuang hak-hak buruh di Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tembus Jalur Darat, 7 Mobil Tangki Pertamina Pasok BBM ke SPBU Bener Meriah
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
TNI-Polri Bangun Jembatan Darurat di Agam
• 2 jam lalutvrinews.com
thumb
Awal Mula Bareskrim Terima Aduan hingga Berhasil Jemput 9 WNI Korban TPPO
• 3 jam laludetik.com
thumb
Junta Myanmar Gelar Pemilu Usai Lima Tahun Perang Saudara
• 6 jam laludetik.com
thumb
APBD DKI 2026: Rp 185 Miliar untuk CCTV, Rp 18,25 Miliar untuk Pengendalian Banjir
• 7 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.