BADAN Nasonal Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan terkini penanganan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Sumatera setelah bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu. Pemerintah memastikan sebagian besar akses vital telah kembali berfungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menyatakan bahwa perbaikan jalan nasional di Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat telah rampung. Dengan selesainya pekerjaan tersebut, akses transportasi di kedua wilayah kini dapat dilalui kembali oleh kendaraan.
"Di Sumatra Barat dan Sumatra Utara, akses jalan nasional dilaporkan telah pulih dan dapat dilalui," kata Abdul Muhari, Sabtu (27/12).
Ia menjelaskan bahwa pada jalur lintas timur, koridor utama penghubung Banda Aceh dan Medan, sebelumnya terdapat 13 titik kerusakan yang menyebabkan akses terputus. Seluruh titik tersebut kini telah berhasil ditangani.
"Per hari ini, tidak ada lagi jalan maupun jembatan yang terputus dan seluruhnya sudah fungsional," ujarnya.
Salah satu infrastruktur penting yang pengerjaannya terus dikebut adalah Jembatan Hutablang. Abdul mengungkapkan bahwa jembatan tersebut telah kembali terhubung pada pukul 14.00 WIB, sehingga jalur lintas timur kini beroperasi secara normal. Sebelumnya, jalur lintas barat juga telah lebih dahulu dinyatakan pulih dan dapat digunakan.
Meski demikian, BNPB mencatat masih terdapat sejumlah akses yang sedang dalam tahap penyelesaian. Pemerintah saat ini memprioritaskan percepatan perbaikan di ruas Bireuen–Bener Meriah serta lintas tengah yang mencakup jalur Pidie–Takengon–Gayo Lues hingga Kutacane.
"Pada akses lintas tengah, beberapa titik masih dalam tahap pengerjaan. Dari lima akses jalan yang diperbaiki, satu titik masih dalam proses. Terdapat tiga jembatan yang sebelumnya terputus, namun kini sudah dapat difungsikan melalui jalur alternatif," jelasnya.
BNPB menargetkan seluruh perbaikan akses jalan di lintas tengah tersebut dapat diselesaikan sepenuhnya sebelum akhir Desember 2025. (H-2)



