Proses pembersihan pascabanjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang terus dipercepat.
Hingga larut malam, Jumat (26/12), tim penanggulangan bencana dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama relawan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang menutup ruas jalan nasional.
Berdasarkan video yang dirilis Kementerian PU, kegiatan pembersihan telah berlangsung sejak Jumat (26/12) dan terus dilakukan hingga pukul 23.30 WIB.
Di lapangan, eskavator dan truk dikerahkan secara intensif untuk mengangkut lumpur, kayu, serta berbagai material lain yang terbawa arus banjir bandang. Alat berat bekerja tanpa henti guna mempercepat pembukaan akses jalan.
“Meski waktu telah memasuki tengah malam, proses pembersihan tetap dilanjutkan demi memulihkan jalur transportasi utama dan mengurangi risiko terjadinya bencana lanjutan yang dapat membahayakan warga sekitar,” dikutip dari keterangan tertulis Badan Komunikasi Pemerintah, Minggu (28/12).
Pembersihan difokuskan pada titik-titik vital yang terdampak langsung, terutama ruas jalan nasional yang menjadi urat nadi mobilitas masyarakat, serta area di sekitar lingkungan pesantren yang sebelumnya tertutup material banjir.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana agar aktivitas sosial, pendidikan, dan perekonomian masyarakat Aceh Tamiang dapat kembali berjalan secara bertahap.
“Kerja hingga larut malam dipilih sebagai strategi percepatan normalisasi, sekaligus untuk meminimalkan gangguan berkepanjangan terhadap aktivitas warga.” dikutip dari keterangan tertulis yang sama.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait agar bekerja tanpa henti dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga kondisi masyarakat terdampak benar-benar pulih.
“Semua harus terus bekerja tanpa henti, mengerahkan sumber daya nasional untuk mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, sampai kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat pulih dan menjadi lebih baik,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (25/12).


