Membaca Epstein Files: Antara Kesaksian Korban dan Praduga Tak Bersalah

metrotvnews.com
12 jam lalu
Cover Berita

Publikasi dokumen pengadilan yang dikenal sebagai Epstein Files kembali mengguncang opini publik global. Namun redaksi menegaskan, munculnya nama dalam dokumen tidak otomatis berarti keterlibatan dalam tindak pidana. Banyak nama tercantum karena disebut dalam percakapan, kesaksian pihak ketiga, atau pernah berada di properti milik Jeffrey Epstein.

Mengacu pada dokumen rilis pengadilan dan laporan BBC Indonesia, Sabtu 27 Desember 2025, berikut poin-poin krusial Epstein Files yang perlu dibaca dengan konteks dan kehati-hatian: 1. Pangeran Andrew (Kerajaan Inggris) Dokumen memuat kesaksian Johanna Sjoberg yang menyatakan Pangeran Andrew melakukan perabaan tidak pantas saat mereka duduk di sofa apartemen Epstein di New York pada 2001. Istana Buckingham membantah keras tuduhan tersebut, namun kesaksian ini kembali meningkatkan tekanan publik terhadap sang pangeran. 2. Bill Clinton Nama mantan Presiden Amerika Serikat ini disebut berulang kali dalam deposisi. Virginia Giuffre mengklaim pernah melihat Clinton di pulau pribadi Epstein. Namun kesaksian lain menyebut Clinton hanya menggunakan pesawat Epstein untuk kegiatan yayasan. Clinton sendiri membantah pernah mengunjungi pulau tersebut. 3. Donald Trump Trump disebut dalam konteks pergaulan sosial. Dalam dokumen, saksi menyatakan tidak pernah diminta memberikan layanan pijat kepada Trump, berbeda dengan tuduhan yang diarahkan kepada pihak lain. Tidak ada tuduhan pidana langsung terhadap Trump dalam dokumen tersebut. 4. Stephen Hawking Nama fisikawan ternama ini muncul dalam korespondensi email Epstein kepada Ghislaine Maxwell. Email tersebut berisi bantahan terhadap klaim bahwa Hawking terlibat dalam aktivitas ilegal saat menghadiri konferensi sains di pulau Epstein. Dokumen tidak memuat tuduhan langsung terhadap Hawking. 5. David Copperfield Pesulap legendaris ini disebut pernah menghadiri jamuan makan malam bersama Epstein. Johanna Sjoberg dalam deposisinya menyatakan Copperfield sempat bertanya apakah ia menyadari bahwa gadis-gadis dibayar untuk merekrut gadis lain. Tidak ada dakwaan pidana yang diarahkan kepadanya. Kehadiran Nama Bukan Bukti Kejahatan Dokumen Epstein mengungkap mekanisme eksploitasi sistematis. Banyak korban awalnya direkrut sebagai terapis pijat dengan bayaran ratusan dolar, lalu didorong untuk merekrut korban baru melalui skema insentif, termasuk di sekolah dan ruang publik.

Epstein Files bukan daftar pelaku kejahatan, melainkan kumpulan kesaksian, email, dan dokumen hukum. Penyebutan nama harus dibaca dalam konteks hukum dan tidak menggugurkan asas praduga tak bersalah.

Epstein Files dipandang sebagai dokumen sejarah yang menyakitkan. Isinya membuka gambaran bagaimana kekayaan, pengaruh, dan akses politik dapat menciptakan lapisan perlindungan terhadap kejahatan serius.

Meski Epstein meninggal di sel penjara pada 2019, publikasi dokumen ini memastikan suara para korban tetap terdengar dan fakta-fakta yang lama tersembunyi tidak lagi terkunci di balik segel pengadilan. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Apa Itu Epstein Files? Dokumen Skandal Elite Global yang Mengguncang Dunia


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sambut Tahun Baru, Pemprov DKI Jakarta Akan Gelar Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
• 13 jam lalusuara.com
thumb
8 Mobil Damkar Dikerahkan ke Lokasi Kebakaran Papan Reklame Samping Sarinah Thamrin
• 14 menit laludisway.id
thumb
Libur Nataru, KAI Daop 4 Layani 465 Ribu Penumpang Hingga Hari Ini
• 9 jam lalutvrinews.com
thumb
Fabregas Tersenyum, Como 1907 Raih Kemenangan Ketiga Beruntun atas Lecce
• 22 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.