Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, merespons marak WNI terjebak jadi scammer hingga berujung admin judol.
Santo mengimbau warga negara Indonesia (WNI) agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang menjanjikan gaji besar, pekerjaan mudah, dan persyaratan minim.
Santo menegaskan, KBRI Phnom Penh akan terus memperkuat kerja sama dengan Polri dalam menangani berbagai kasus WNI bermasalah.
"KBRI Phnom Penh akan terus tingkatkan kerja sama dengan Polri dalam penanganan kasus-kasus WNI bermasalah, termasuk yang terlibat dalam sindikat penipuan daring (online scam)," ujarnya saat dihubungi, Minggu (28/12).
Santo menuturkan, KBRI Phnom Penh terus melakukan langkah pencegahan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Di saat yang sama, KBRI terus mengimbau agar masyarakat Indonesia hati-hati dan tidak mudah terbuai tawaran kerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar, pekerjaan mudah, dan minim persyaratan," kata Santo.
Tangani ribuan WNI bermasalahIa mengungkapkan sepanjang Januari hingga September 2025, KBRI Phnom Penh telah menangani 4.030 kasus WNI bermasalah. Angka tersebut meningkat 73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari total kasus tersebut, mayoritas berkaitan dengan aktivitas ilegal penipuan daring.
"Yang turut menjadi perhatian adalah bahwa dari 4.030 kasus tersebut, 3323 menyangkut WNI yang terkait dengan sindikat penipuan daring atau online scam. Artinya lebih dari 82% kasus WNI bermasalah terkait dengan kegiatan ilegal penipuan daring," ungkapnya.
Ia menambahkan, angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dan ini merupakan peningkatan sebesar 86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucap Santo.
Meski angka kasus terus meningkat, Santo menegaskan, KBRI Phnom Penh berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan dan perlindungan kepada WNI.
"Namun demikian, bagaimanapun juga KBRI Phnom Penh akan terus memberikan pelayanan kepada warga negara Indonesia yang perlukan fasilitas kekonsuleran dan pelindungan," tutupnya.
