Fadli Zon Tegaskan Pentingnya Konservasi Gua Mananga Marapu Sebagai Jejak Awal Homo Sapiens di Sumba

pantau.com
3 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya konservasi Situs Gua Mananga Marapu yang terletak di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, karena dianggap menyimpan sejarah penting perkembangan Homo sapiens di wilayah tersebut.

Kunjungan ke situs tersebut dilakukan Fadli Zon pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Dalam keterangannya, Fadli menjelaskan bahwa gua tersebut diyakini pernah menjadi tempat tinggal dan perlindungan manusia purba.

"Situs Gua Mananga Marapu di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, ini diduga merupakan sebuah tempat tinggal dan shelter dari Homo sapiens," ungkapnya.

Temuan Lukisan Gua dan Ancaman Perubahan Iklim

Salah satu temuan penting di Gua Mananga Marapu adalah lukisan gua atau rock art, berupa cap tangan dengan bahan oker merah yang dinilai sangat berharga secara arkeologis dan budaya.

Namun, Fadli mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi lukisan tersebut yang mulai memudar.

"Sebagian lukisan di Gua Mananga Marapu sudah kelihatan memudar. Dan tentu perlu ada painting di pegunungan karst ini," ia mengungkapkan.

Ia juga menyoroti bahwa perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang mengancam kelestarian lukisan tersebut.

"Bagaimanapun, barisan gua-gua ini masih dijadikan semacam living heritage. Masih ada ritus yang dilakukan di sini, dan mungkin karena perubahan iklim ini bisa membuat warna-warna lukisan dan juga capnya memudar," katanya.

Usulan Penetapan Cagar Budaya dan Kolaborasi Lintas Instansi

Fadli Zon menilai bahwa konservasi situs akan lebih kuat jika Situs Gua Mananga Marapu segera ditetapkan sebagai cagar budaya.

Ia menyampaikan bahwa kolaborasi lintas instansi dibutuhkan untuk mempercepat proses penetapan status tersebut.

"Mudah-mudahan, pemerintah kabupaten melalui tim ahli cagar budaya bisa segera menetapkan Situs Goa Mananga Marapu menjadi cagar budaya di tingkat kabupaten agar bisa segera kita proteksi," harapnya.

Saat ini, upaya pelestarian terus didorong melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk menjaga kelestarian warisan budaya yang masih digunakan masyarakat dalam berbagai ritus hingga kini.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Warga Babel Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Selama Nataru
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
130 Narapidana Risiko Tinggi Dipindahkan ke Nusakambangan dengan Pengawalan Ketat
• 2 jam laluliputan6.com
thumb
Prabowo terima laporan Rosan soal hunian untuk pengungsi di Sumatera
• 16 jam laluantaranews.com
thumb
Kaleidoskop 2025: Deretan Artis Indonesia yang Resmi Bercerai
• 3 jam lalumedcom.id
thumb
Warga Yogyakarta Disarankan Liburan ke Daerah Lain Selama Nataru
• 17 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.