Pemerintah Rusia kembali memperpanjang larangan sementara ekspor bensin guna menahan gejolak di pasar bahan bakar domestik. Kebijakan ini akan berlaku hingga akhir Februari 2026.
Mengutip Bloomberg, pembatasan pengiriman bensin ke luar negeri diperpanjang hingga 28 Februari 2026 dan diterapkan untuk seluruh eksportir, termasuk produsen.
"Ketentuan tersebut tertuang dalam dekret pemerintah yang diterbitkan pada Sabtu [27 Desember 2026]," tulis Bloomberg seperti yang dikutip, Minggu (28/12).
Selain bensin, Rusia juga melanjutkan larangan ekspor solar, bahan bakar kapal, serta berbagai jenis gas lainnya ke negara non-produsen hingga batas waktu yang sama, sebagaimana tercantum dalam pernyataan resmi pemerintah.
Pembatasan ekspor ini pertama kali diberlakukan pada akhir Agustus lalu, bertepatan dengan meningkatnya serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menyasar kilang minyak dan pelabuhan Rusia, dari kawasan Laut Hitam hingga pesisir Baltik.
Serangan tersebut sempat memperparah tekanan di pasar bahan bakar domestik, memicu lonjakan harga serta kelangkaan sementara di sejumlah wilayah.
Meski kondisi pasar kini dinilai lebih stabil, harga bahan bakar di Rusia masih berada pada level relatif tinggi. Di sisi lain, serangan dari Ukraina dilaporkan masih terus berlanjut.
Sebelumnya, masa berlaku larangan ekspor tersebut dijadwalkan berakhir pada bulan ini sebelum akhirnya kembali diperpanjang oleh pemerintah Rusia.



