JAKARTA (Realita)- Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa sebanyak 2,8 juta kendaraan bakal bergerak kembali ke Jakarta pada 4 Januari tahun depan. Baik kendaraan yang bergerak dari Sumatera maupun dari arah Jalan Tol Trans Jawa. Pergeseran puncak arus balik itu dipengaruhi oleh kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan oleh pemerintah.
”Dengan adanya kebijakan WFA, terjadi pergeseran arus balik yang semula direncanakan pada 2 Januari, kemungkinan bergeser ke 4 Januari,” terang Agus kepada wartawan, Sabtu (27/12/2025).
Baca juga: Volume Penumpang Merak-Bakauheni Melonjak, Pergerakan Kendaraan Pribadi Mendominasi
Dirinya juga merinci, pasca puncak arus mudik Natal dan tahun baru (Nataru) pada 24 Desember 2025, Korlantas Polri memprediksi terjadinya pergeseran puncak arus balik. Semula, kepadatan arus balik Nataru diperkirakan terjadi pada 2 Januari 2026 mendatang. Kini Korlantas Polri memperkirakan puncak arus balik Nataru terjadi pada 4 Januari 2026," sambungnya.
Guna mengantisipasi lonjakan, Korlantas Polri akan tetap memonitor kendaraan pada puncak arus balik tersebut, di samping itu petugas akan melakukan penebalan personel, khususnya pada sejumlah titik strategis. Penembalan dilakukan agar pergerakan 2,8 juta kendaraan menuju Jakarta lancar dan terkendali. Sehingga tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas, termasuk di titik rawan.
”Kami melakukan penebalan personel. Proyeksi arus balik mencapai 2,8 juta kendaraan, sehingga harus dipersiapkan dengan matang,” beber Agus
Baca juga: Puncak Nataru, ASDP Pastikan Rantai Logistik Nasional Tetap Bergerak
Pimpinan Korps Lalu Lintas Polri tersebut juga memastikan bahwa pihaknya akan mengantisipasi pergerakan kendaraan dari Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Sumatera. Agus ingin setiap potensi pergerakan kendaraan harus dikelola dengan baik.
”Arus balik nanti, semua pergerakan akan menuju Jakarta, baik dari Trans Jawa maupun dari Trans Sumatra. Ini harus kita kelola bersama,” jelasnya.
Korlantas Polri juga akan mengambil langkah antisipasi menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas, termasuk contra flow dan one way.
Baca juga: Libur Nataru, Ini Tiga Titik Rawan Macet di Ponorogo
"Rekayasa lalu lintas tersebut akan dilakukan sesuai dengan kepadatan arus kendaraan di setiap ruas jalan tol maupun jalur arteri," ungkapnya.
Agus juga menambahkan, jika arus balik bisa terurai antara tanggal 2 dan 4 Januari tentu lebih ringan. Namun apabila puncaknya terjadi pada 4 Januari, petugas sudah siap dengan seluruh skenario,” ulasnya.(Ang)
Editor : Redaksi


