Melansir dari Esquire, kata “fire” dalam judul film Avatar 3 mengacu pada tragedi kebakaran hutan besar-besaran yang terjadi di Los Angeles, California pada awal tahun ini. Cameron juga menjadikan api sebagai gaya utama klan Mangkwan yang dipimpin oleh Varang. Klan ini menyebarkan kehancuran dan kebencian di Pandora, sama seperti sifat api.
“Mereka secara langsung merujuk pada klan musuh yang muncul dalam film terbaru, tetapi api juga merupakan simbol kehancuran dan kebencian; ia adalah kekuatan yang kejam dan menghancurkan. Hal itu mengingatkan kita pada apa yang kita alami di Los Angeles, di saat api melahap rumah-rumah dan lingkungan sekitarnya,” tutur Cameron.
Di sisi lain, “ashes” merujuk pada keadaan berduka, sama halnya dengan api yang telah padam dan menyisakan abu. Cameron mengambil referensi dari konflik global yang terjadi sepanjang tahun 2025, seperti Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina. Menurutnya, ini adalah siklus yang terus-menerus berulang ketika dua pihak menyalahkan satu sama lain.
Baca Juga :
Avatar: Fire and Ash Raup Rp7,54 Triliun dalam Sepekan“Abunya melambangkan duka. Rasa sakit itulah yang memicu api kebencian dalam siklus yang tak berujung. Bayangkan situasi Israel-Palestina atau agresi Rusia di Ukraina. Konflik-konflik ini terus berlanjut, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan. Bagaimana kita bisa memutus siklus ini? Tema-tema ini sangat dominan dalam film tersebut,” paparnya.
Film Avatar: Fire and Ashes secara umum mengangkat tema tentang makna kehilangan. Setelah Neteyam (Jamie Flatters), anak sulung Neytiri (Zoe Saldana) dan Jake Sully (Sam Worthington), meninggal dunia di akhir film kedua, Avatar: The Way of Water (2022), Cameron ingin menunjukkan proses berduka dari keluarga yang ditinggalkan pada film ketiga.
“Tema kehilangan. Aku merasa terdorong untuk mengeksplorasi makna dan konsekuensinya,” ujarnya.
Lanjutnya, “Kehilangan seseorang yang kau cintai, seperti yang dialami Neytiri dan Jake Sully di akhir Avatar 2 mengubah hidupmu selamanya. Reaksi balas dendam yang kerap ditunjukkan di film-film blockbuster lainnya itu terasa tidak realistis. Bukan itu caranya memproses rasa duka.”
James Cameron menciptakan film Avatar 3 demi mengeksplorasi cara Neytiri memproses rasa duka secara manusiawi. Di balik sosok biru tinggi tersebut, terdapat insting natural terhadap keluarga dan proses kehilangan.
Baca Juga :
Puluhan Musisi Galang Dana untuk Sudan dan Palestina, Bella Hadid & Pedro Pascal Jadi HostFilm Avatar 3 menjadi penyambung narasi dari film kedua, Avatar: The Way of Water. Mereka masih menyajikan cerita yang berkesinambungan antara suku Omaticaya, Metkayina, dan Makwang. Avatar 4 dan Avatar 5 yang akan rilis dalam kurun waktu 6 tahun ke depan baru akan mengeksplorasi cerita baru.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




