Ketika Arema FC Ngotot Menyaingi Persebaya Surabaya Demi Bek PSM Victor Luiz

harianfajar
6 jam lalu
Cover Berita

Persaingan Persebaya Surabaya dan Arema FC tak pernah benar-benar padam. Ia mungkin mereda di atas lapangan, tetapi selalu menemukan jalannya sendiri di ruang lain—termasuk bursa transfer. Nama Victor Luiz, bek kiri PSM Makassar, kini menjadi simpul baru dari rivalitas lama itu.

Di paruh musim Super League 2025/2026, Victor Luiz menjelma menjadi salah satu komoditas paling diburu. Bukan karena sensasi, melainkan konsistensi. Bukan pula karena status bintang, tetapi karena kelangkaan: bek kiri asing yang stabil, agresif, dan produktif di liga domestik.

Persebaya Surabaya membutuhkannya. Arema FC menginginkannya. Persik Kediri ikut mengamati dari jarak dekat. Bursa transfer pun memanas, terutama di Jawa Timur.

Isu ketertarikan terhadap Victor Luiz pertama kali mengemuka lewat media sosial. Akun Instagram @ngapakfootball menyebut tiga klub sekaligus tengah mendekati pemain PSM Makassar itu. Dalam unggahan tersebut, Victor digambarkan sebagai aset realistis—nilai pasar masih masuk akal, performa terjaga, dan usia emas sedang berlangsung.

Respons suporter pun cepat. Bonek dan Aremania mulai menghitung peluang klub masing-masing. Bagi kedua kelompok, ini bukan sekadar transfer pemain. Ini soal simbol. Soal siapa yang lebih meyakinkan, lebih ambisius, dan lebih siap membangun masa depan.

Victor Luiz bukan nama asing di sepak bola Indonesia. Sejak didatangkan PSM Makassar pada Juli 2025, bek kiri asal Brasil itu langsung menancapkan pengaruh. Ia bukan tipe bek yang hanya bertahan. Overlap agresif, umpan silang terukur, dan keberanian menusuk sepertiga akhir lapangan menjadikannya bagian penting dari skema permainan.

Musim ini, Victor telah mencatatkan 12 penampilan dengan kontribusi satu gol dan empat assist. Angka yang cukup mencolok untuk pemain bertahan, terlebih di liga yang sering menuntut bek untuk bertahan lebih dulu daripada menyerang.

Namun yang membuat Victor menarik bukan sekadar statistik. Ia konsisten. Dalam tim PSM Makassar yang mengalami transisi, Victor tetap menjadi salah satu titik stabil. Ia jarang absen, jarang melakukan kesalahan fatal, dan selalu hadir dalam momen-momen krusial.

Bagi Persebaya Surabaya, Victor Luiz adalah jawaban atas kebutuhan taktis. Klub berjuluk Green Force itu tengah membangun ulang keseimbangan permainan, terutama dari sisi kiri. Bek yang mampu naik-turun dengan disiplin menjadi kebutuhan mendesak, apalagi dalam sistem yang menuntut lebar permainan dan intensitas tinggi.

Tapi Persebaya bukan satu-satunya peminat.

Arema FC muncul sebagai pesaing serius. Bahkan, dalam perkembangan terbaru, klub asal Malang itu disebut memiliki peluang lebih besar. Alasannya bukan semata finansial, melainkan relasi personal.

Nama Marcos Santos, pelatih Arema FC, menjadi kunci. Ia disebut memiliki kedekatan dengan Victor Luiz sejak keduanya berada dalam lingkup sepak bola Brasil. Keduanya sama-sama terkait dengan Londrina Esporte pada periode 2018—meski catatan Transfermarkt menunjukkan waktu kebersamaan mereka tak sepenuhnya beririsan.

Namun dalam sepak bola, relasi tak selalu tercatat di atas kertas. Jejak profesional bisa hadir dalam ruang-ruang informal: sesi pramusim, jaringan agen, atau lingkaran kecil pelatih dan pemain Brasil yang saling mengenal sejak lama.

Akun fanbase Arema FC, @lionssfanss, bahkan menegaskan relasi tersebut sebagai modal penting. Bagi Arema, pendekatan personal bisa menjadi senjata yang tak dimiliki Persebaya.

Victor Luiz sendiri lahir di Belo Horizonte pada 5 Desember 1997. Ia tumbuh dalam kultur sepak bola Brasil yang menuntut bek sayap untuk menyerang dan bertahan dengan intensitas sama. Kariernya berkelana cukup jauh—dari Cruzeiro, Londrina-PR, hingga Villa Nova, sebelum merantau ke Eropa.

Finlandia, Portugal, dan Malta pernah menjadi rumah sementara. Bersama HJK Helsinki, Alverca, Valletta, hingga Santa Lucia FC, Victor membangun reputasi sebagai bek kiri modern. Puncak konsistensinya justru datang di Indonesia, bersama PSM Makassar.

Data Transfermarkt mencatat, Victor telah memainkan 55 laga bersama PSM dengan total 4.075 menit bermain. Ia mengoleksi 15 assist—angka yang menjelaskan mengapa namanya kini ramai diperbincangkan.

Nilai pasarnya berada di kisaran Rp 6,08 miliar, dengan kontrak aktif hingga 31 Mei 2026. PSM Makassar bahkan sempat memperpanjang kontraknya pada Maret 2025, menandakan statusnya sebagai aset penting klub.

Namun bursa transfer sering kali tak sepenuhnya soal kontrak. Ada dinamika finansial, ambisi klub, dan keinginan pemain untuk naik level atau mencari tantangan baru.

Di titik inilah persaingan Persebaya dan Arema menemukan momentumnya.

Bagi Persebaya, Victor Luiz bisa menjadi bagian dari proyek jangka menengah—membangun tim yang agresif dan kompetitif di papan atas. Bagi Arema, merekrut Victor bukan hanya soal kebutuhan teknis, tetapi juga pernyataan sikap: bahwa Singo Edan siap kembali bersaing dengan rival lamanya, di dalam dan di luar lapangan.

Kini, bola ada di kaki Victor Luiz. Bertahan di Makassar, atau memilih tantangan baru di Jawa Timur. Apa pun keputusannya, satu hal sudah pasti: bursa transfer kali ini bukan sekadar urusan pemain pindah klub, melainkan bab baru dari rivalitas yang tak pernah benar-benar usai.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
ASDP Ungkap Arus Penyeberangan di Lintas Ketapang-Gilimanuk Lebih Merata, Efek WFA?
• 3 jam lalurepublika.co.id
thumb
Breaking News! Kebakaran Landa Kantor Pemkot Jakarta Selatan
• 14 jam laluokezone.com
thumb
Kurir Sabu Terjunkan Mobil ke Sawah Demi Hindari Kejaran Polisi
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Stasiun Pasar Senen Mulai Dipadati Penumpang Arus Balik yang Pilih Pulang Lebih Awal
• 4 jam laludisway.id
thumb
Mobil Listrik Didorong Regulasi, Hybrid Didorong Pasar
• 16 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.