Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai pengendara sepeda motor, keberadaan polisi tidur atau speed bump kerap ditemui di berbagai ruas jalan, mulai dari kawasan perumahan, kompleks, hingga jalan umum.
Perlu diketahui, fungsi polisi tidur dibuat untuk menekan laju kendaraan agar keselamatan pejalan kaki dan warga sekitar tetap terjaga.
Meski demikian, masih banyak pengendara yang kurang waspada atau tidak sempat memperlambat laju kendaraan saat melintas sehingga menghantam polisi tidur dalam kondisi kecepatan tinggi.
Situasi tersebut tidak hanya mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada sejumlah komponen penting sepeda motor. Salah satu bagian yang paling rentan terdampak adalah dudukan mesin atau engine mounting.
Kerusakan pada komponen ini dapat memicu getaran berlebih, menurunkan performa mesin, hingga mengganggu stabilitas kendaraan saat digunakan.
Melansir laman resmi Suzuki, berikut penjelasan mengenai dampak melintasi polisi tidur dalam kecepatan tinggi, potensi kerusakan yang dapat terjadi pada mesin motor, serta langkah pencegahannya.
Baca Juga
- Penjualan Sepeda Motor Oktober 2025 Sentuh Level Tertinggi
- Penjualan Sepeda Motor Oktober 2025 Capai 590.000 Unit, Tertinggi Sejak Januari
- Penjualan Sepeda Motor Loyo, Piaggio Terapkan Strategi Ini
Menabrak polisi tidur dalam kecepatan tinggi tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga berisiko menimbulkan kerusakan serius pada mesin motor. Beikut ini beberapa potensi kerusakan yang perlu diwaspadai.
1. Dudukan Mesin Retak atau PatahBenturan keras dapat memicu retakan pada dudukan mesin. Jika tidak segera ditangani, retakan tersebut dapat membesar dan menyebabkan mesin menjadi tidak stabil. Dudukan mesin yang patah tergolong kerusakan berat dan perlu diganti.
2. Mesin Motor Menjadi Tidak SejajarMesin yang tidak sejajar dengan rangka akan menimbulkan getaran lebih kuat saat motor berjalan. Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi merusak komponen lain seperti knalpot, rangka, hingga instalasi kelistrikan.
3. Per CVT atau Rantai TertarikBenturan keras dapat mengganggu distribusi tenaga dari mesin ke roda belakang. Pada motor matik, per CVT berisiko menerima tekanan mendadak sehingga usia pakainya lebih singkat. Sementara pada motor bebek dan sport, rantai dapat tertarik dan mengganggu putaran roda.
4. Kerusakan pada ShockbreakerShockbreaker depan dan belakang menerima tekanan terbesar saat roda menghantam polisi tidur. Jika benturan terlalu keras, shockbreaker berisiko bocor, bengkok, atau kehilangan kemampuan meredam guncangan, yang berdampak pada kestabilan motor.
5. Kendur atau Melesaknya Baut MesinBenturan yang terjadi berulang kali dapat membuat baut pengikat mesin mengendur. Kondisi ini menyebabkan mesin bergerak tidak stabil, memicu suara berisik, dan meningkatkan risiko kerusakan lanjutan.
Tanda-Tanda Dudukan Mesin Motor Mulai RusakSetelah melintasi polisi tidur dalam kecepatan tinggi, pengendara disarankan memeriksa kondisi motor. Sejumlah tanda yang mengindikasikan dudukan mesin mulai bermasalah antara lain:
1. Muncul Getaran Tidak WajarGetaran yang terasa lebih kuat dari biasanya, terutama saat mesin idle atau berakselerasi, dapat menjadi indikasi gangguan pada dudukan mesin.
2. Suara Berisik dari Area MesinMunculnya suara seperti dentuman atau bunyi dari area mesin bisa disebabkan oleh dudukan mesin yang retak atau tidak lagi terikat kuat.
3. Motor Sulit StabilMotor terasa mudah oleng atau tidak seimbang, khususnya saat melaju pada kecepatan rendah.
4. Mesin Tidak Lagi TegakPada kondisi tertentu, posisi mesin dapat terlihat miring akibat dudukan mesin patah atau mengalami penurunan posisi.
Langkah PencegahanPengendara sepeda motor perlu menerapkan pola berkendara yang tepat untuk mencegah kerusakan dudukan mesin, khususnya saat melintasi jalan dengan polisi tidur atau permukaan tidak rata.
Salah satu langkah utama yakni mengurangi kecepatan sebelum melewati polisi tidur untuk meminimalisir benturan yang diterima mesin dan suspensi.
Selain itu, pengendara disarankan hindari pengereman mendadak tepat di atas polisi tidur, menjaga kontrol setang tetap stabil, serta tidak melakukan manuver tiba-tiba.
Jika rute yang dilalui memiliki banyak polisi tidur dengan ketinggian tertentu, lakukan penyesuaian kecepatan sejak awal perjalanan guna memastikan kenyamanan berkendara sekaligus menjaga komponen motor tetap awet.



