Bareskrim Ungkap Biang Kerok Kasus TKI jadi Korban TPPO Terus Berulang

bisnis.com
3 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) mengungkap penyebab kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tenaga kerja Indonesia (TKI) masih berulang, khususnya di Kamboja.

Kabareskrim Polri, Komjen Syahardiantono mengatakan alasan kejadian TPPO terus berulang karena banyak pihak yang masih tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri.

Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pihak lain untuk melancarkan aksi penipuan dengan mengiming-imingi gaji yang tinggi.

"Jadi ya masih banyak yang mudah tergiur, tertipu dengan ini sebenarnya kan awal mulanya di modus menipu ya. Modus menipu yang dipekerjakan dengan gaji yang tinggi segala macam segala macam," ujar Syahar di Bareskrim, dikutip Minggu (28/12/2025).

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Kemudian, Syahar mengungkapkan bahwa setelah bekerja di luar negeri, justru ekspektasi WNI dipatahkan karena tidak sesuai ekspektasi.

Misalnya, gaji yang kecil sesuai perjanjian hingga beban kerja lebih tinggi. Oleh sebab itu, Bareskrim Polri bakal mengupayakan langkah pencegahan agar kasus TPPO ini tidak berulang.

"Gajinya juga tidak besar, tidak sesuai dengan janji kerjaannya. Nah itu yang kita harus upaya-upaya pencegahan, makanya saya katakan tadi ini merupakan pembelajaran kepada kita semua," imbuhnya.

Jenderal polisi bintang tiga ini juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan pihak yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri.

"Jangan cepat terpercaya, jangan cepat percaya kepada iming-iming yang memberi iming-iming itu kan begitu mengantar ke sana langsung ditinggal, gak tanggung jawab. Apalagi awalnya adalah modus-modus penipuan," pungkasnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri telah memulangkan sembilan WNI menjadi korban TPPO untuk dipekerjakan menjadi admin judi online di Kamboja.

Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Irhamni mengatakan para korban dijanjikan bekerja di luar negeri oleh pihak ketiga atau berperan sebagai sponsor. Pihak ini menyediakan fasilitas transportasi hingga pembuatan paspor. 

Mereka diiming-imingi gaji Rp9 juta per bulan menjadi operator komputer. Namun sesampainya di sana, para korban dipekerjakan menjadi admin judi online.

"Kebetulan mereka baru pertama kali menuju Kamboja. Mereka tidak paham lokasi itu ada di mana, sehingga mereka terima-terima saja, sehingga dia dipekerjakan sebagai scammer," ujar Irhamni.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gempa Hari Ini M 4,7 Guncang Agam Sumbar, Berpusat di Darat
• 11 jam lalurctiplus.com
thumb
Januari Mendatang, 10 Wakil Indonesia Bakal Berlaga di Ajang Malaysia Open 2026
• 5 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Juga Medan, Semarang, Makassar, dan Sejumlah Kota Lainnya
• 12 jam lalujpnn.com
thumb
Bursa Transfer Inter Milan: Sudah Lakukan Kontak Pertama, Nerazzurri Kian Serius Bajak Permata Brasil Milik Rival di Januari
• 22 jam lalutvonenews.com
thumb
MAKI Protes Penghentian Penyidikan Kasus Tambang, Desak Kejagung Ambil Alih
• 11 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.