Grid.ID - Kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Inara Rusli dan Insanul Fahmi makin panas. Terlebih dengan munculnya isu bukti rekaman CCTV yang kini berada di tangan kepolisian diperjualbelikan. Bagaimana respon pihak kepolisian?
Diketahui, pihak Insanul Fahmi secara terang-terangan menuding Wardatina Mawa. Menurut mereka, Mawa sengaja menyebarkan dan memperjualbelikan bukti rekaman CCTV demi meraup keuntungan pribadi.
Tuduhan ini jelas semakin memperkeruh suasana. Terlebih di tengah laporan dugaan perzinaan yang dilayangkan Mawa ke Polda Metro Jaya.
Sebagaimana diketahui, Mawa melaporkan Insanul dan Inara dengan tudingan perselingkuhan dan perzinahan. Laporan ini disertai bukti rekaman CCTV yang diduga menunjukkan hubungan terlarang antara pasangan yang mengaku sudah menikah siri tersebut.
Kini, pihak kepolisian akhirnya buka suara. Pihaknya menanggapi klaim pengusaha asal Medan tersebut dengan memberikan respons mengejutkan.
Kasubbid Humas Polda Metro Jaya, Reonald T.S. Simanjuntak terus terang mengaku heran. Ia juga mengaku baru mendengar kabar mengenai adanya transaksi jual beli video tersebut.
"Maksudnya gimana? Saya belum bisa tangkap karena saya juga baru dengar ada yang jual," ujar Reonald, dikutip dari Tribun Seleb.
Pihak kepolisian pun menegaskan bahwa segala bentuk barang bukti yang telah diserahkan ke penyidik berada dalam pengawasan ketat. Barang bukti tersebut tidak mungkin bocor ke publik.
Reonald juga menjamin bahwa prosedur penanganan bukti dilakukan secara profesional melalui jalur ahli yang berkompeten.
"Jadi gini, kalau apa yang sudah diserahkan ke kawan-kawan penyelidik itu sudah pasti barang bukti itu akan diamankan. Kemudian akan diserahkan ke masing-masing ahli yang berkompeten," tegas Reonald.
Saat ini, rekaman CCTV yang menjadi pusat perhatian tersebut sendiri tengah berada di laboratorium forensik digital. Hal ini dilakukan untuk memastikan validitas konten melalui metode scientific investigation.
"Kalau misalnya dalam hal ini ahli forensik digital, ya karena kan pengungkapan ini menggunakan scientific investigation. Juga pembuktian secara ilmiah ya," terangnya.
"Nanti tergantung kawan-kawan penyidik apakah butuh ahli telematikan atau ahli tindak pidana cyber, nanti tergantung kawan-kawan penyidik," tutupnya.
Di sisi lain, baru-baru ini Insanul Fahmi mengklaim bahwa video rekaman CCTV tersebut banyak editan. Ia juga menyebut bahwa foto yang tersebar di media sosial merupakan hasil rekayasa AI.
"Banyak diedit-edit, bahkan sebenarnya foto-foto yang lagi ada orang ciuman lah, nggak tahu itu sebenarnya dari case saya juga sebenarnya sudah banyak banget itu lewat berseliweran di explore," ujar Insanul Fahmi saat dijumpai Grid.ID di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Jumat (26/12/2025).
"Jadi sebelum ada case ini, terus habis itu ada video CCTV-CCTV lain menurut saya kayak saya perlu klarifikasi juga bahwasanya memang nggak ada sih yang tersebar itu udah banyak editan dan saya lihat juga yang di penyidik itu banyak editan-editan AI gitu," tutupnya.
Artikel Asli




