jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa polemik di internal PBNU telah berakhir. Itu setelah pertemuan jajaran pimpinan di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Minggu.
"Semua hal yang kemarin menjadi persoalan, kami anggap sudah lewat, sudah tidak ada, dan kami kembali lagi kepada kebersamaan," katanya kepada awak media.
BACA JUGA: PBNU Gelar Doa Bersama Satu NU, Satu Bangsa
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, pertemuan yang digelar di Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya menandai kembalinya kebersamaan jajaran PBNU sebagaimana sebelumnya.
"Ya Alhamdulillah, silaturrahim ini adalah momentum untuk mengukuhkan apa yang telah disepakati di Lirboyo pada hari Kamis yang lalu," ujarnya.
BACA JUGA: Islah PBNU Tercapai, Idrus Marham: Muktamar Jalan Konstitusional Selamatkan NU
Menurut dia, pertemuan tersebut berlangsung secara sederhana dengan diisi selawat bersama dan silaturahim guna memperkuat ikatan batin antarpimpinan PBNU.
"Karena dahulu kami berangkat bersama-sama, kami akan terus berjalan bersama-sama sampai akhir, sebagaimana kesepakatan dan mandat dari pertemuan Lirboyo," ucapnya.
BACA JUGA: PBNU Gelar Doa untuk Negeri Sikapi Bencana di Sejumlah Daerah
Saat disinggung mengenai pembenahan struktur kepengurusan, termasuk posisi Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Gus Yahya menegaskan tidak ada perubahan dalam susunan kepengurusan.
"Pokoknya sekarang kembali bersama, itu saja. Kembali bersama, kembali bersama seperti semula," ujarnya.
Selain Gus Yahya dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, Katib Aam PBNU Prof. Muhammad Nuh, sejumlah pengurus unsur Syuriyah dan Tanfidziyah, serta KH Anwar Mansyur dan KH Idris Hamid.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean


