6 Penemuan Hebat Sepanjang 2025: Dari Jejak Kaki Dinosaurus hingga Simpanse Meracik Obat

mediaindonesia.com
18 jam lalu
Cover Berita

TAHUN 2025 tercatat sebagai salah satu periode paling produktif dalam dunia ilmu pengetahuan. Beragam penemuan penting berhasil diungkap para ilmuwan, mulai dari jejak dinosaurus purba hingga perilaku cerdas simpanse liar. Temuan-temuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang sejarah Bumi, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai evolusi manusia, perilaku hewan, dan fenomena tata surya.

Berikut enam penemuan hebat sepanjang tahun 2025.

1. Jejak Kaki Dinosaurus Raksasa di Inggris

Di sebuah area tambang di Oxfordshire, Inggris, para peneliti menemukan sekitar *200 jejak kaki dinosaurus* yang diperkirakan berusia 166 juta tahun dari periode Jurassic. Jejak-jejak ini menunjukkan jejak sauropoda berleher panjang dan karnivora besar Megalosaurus, dan membentang hingga 150 meter, menjadikannya salah satu situs jejak dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan.

2. Asal Usul Manusia Membuat Api Lebih Awal

Arkeolog di Barnham, Suffolk, menemukan bukti bahwa nenek moyang manusia sudah mampu membuat api sekitar 400.000 tahun lalu, jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Temuan ini mengubah pemahaman tentang evolusi teknologi awal manusia dan peran api dalam perkembangan otak dan budaya. 

3. Parade Planet yang Jarang Terjadi

Pada bulan Februari 2025, tujuh planet yaitu Mars, Jupiter, Uranus, Venus, Neptunus, Merkurius, dan Saturnus,  tampak berjajar di langit pada waktu yang sama, fenomena langit yang langka dan diperkirakan tidak akan terjadi lagi hingga dekade berikutnya. Peristiwa ini memikat pengamat langit di berbagai belahan dunia. 

4. Sampel Debu Bulan Tiba di Inggris

Untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun, Inggris menerima *sampel debu bulan* yang dipinjam dari Tiongkok. Batuan dan debu ini disimpan di fasilitas berkeamanan tinggi untuk dipelajari lebih jauh oleh ilmuwan, memberikan petunjuk baru tentang pembentukan Bulan dan sejarah tata surya. 

5. Simpanse Racik Obat dari Tumbuhan di Hutan Uganda

Penelitian di hutan Uganda merekam momen luar biasa: simpanse liar menggunakan tanaman tertentu sebagai obat untuk mengobati luka, bahkan membantu simpanse lain yang terluka. Perilaku ini menunjukkan tingkat pemahaman penggunaan tumbuhan sebagai obat yang kompleks dan jarang terlihat di hewan selain manusia. 

6. Monogami dan Perilaku Hewan

Studi perilaku hewan menemukan fakta menarik tentang monogami antar spesies. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 66 persen manusia membentuk ikatan monogami dalam hidupnya. Meski ini lebih tinggi dari beberapa spesies primata seperti simpanse dan gorila, masih ada hewan lain seperti tikus rusa California yang menunjukkan ikatan seumur hidup yang lebih kuat. 

Tahun 2025 membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya menggali masa lalu yang jauh, tetapi juga mengungkap perilaku alam yang rumit di masa kini serta keindahan fenomena tata surya. 

(ampproject/bbc/P-4)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi periksa TKP penyebab pengendara motor patah kaki di Tangsel
• 5 jam laluantaranews.com
thumb
Ini Respons Panglima TNI terkait Pengibaran Bendera GAM di Aceh
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Hasil Lengkap Super League Hari Kedua Pekan Ini: Borneo Gagal Kudeta Posisi Puncak, Persebaya Pesta Gol
• 9 jam lalufajar.co.id
thumb
Tasya Farasya Unggah Video Momen Bareng Ahmad Assegaf, Siap Move On?
• 4 jam lalucumicumi.com
thumb
BMKG catat tujuh kali gempa bumi guncang wilayah Agam
• 21 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.