Menbud Resmikan Rumah Ibu Bumi, Perkuat Ekosistem Tenun Sumba

detik.com
19 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Sarana dan Prasarana Kebudayaan meresmikan Bangunan Yayasan Umaratu Rumah Ibu Bumi di Maujawa, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Peresmian ini menjadi komitmen membangun ekosistem budaya Tenun Sumba melalui aktivasi ruang publik bagi masyarakat.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyambut baik aktivasi ruang publik Yayasan Umaratu sebagai momentum strategis pemajuan kebudayaan nasional. Selain melestarikan budaya wastra Indonesia, aktivasi bangunan Yayasan Umaratu juga dapat menggerakkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

"Ruang publik seperti ini diharapkan menjadi sebuah kantong kebudayaan atau cultural enclave, di mana Yayasan Umaratu dapat menjadi ruang belajar, ruang inspirasi, terutama kepada generasi-generasi muda selanjutnya. Di sinilah kearifan lokal diwariskan, budaya ditampilkan, keterampilan dan kewirausahaan dipromosikan serta identitas dan jati diri bangsa diteguhkan," ungkap Fadli, dalam keterangan tertulis, Minggu (28/12/2025).

Fadli menegaskan bahwa peresmian bangunan Yayasan Umaratu merupakan salah satu bukti konkret kolaborasi dan sinergi lintas instansi. Dalam hal ini, Fadli menjelaskan bahwa Kementerian Kebudayaan telah bersinergi dengan berbagai pihak, di antaranya pihak swasta, komunitas pegiat budaya, pemerintah kabupaten, serta individu yang peduli pada pemajuan kebudayaan Indonesia.

Baca juga: Menbud Serap Aspirasi Seniman Sumbar soal Seni Rupa dan Manuskrip

"Ke depan, kita dapat menjadikan budaya bukan sekadar potensi ekonomi, tapi juga potensi untuk mempersatukan jati diri kita dengan identitas yang sudah pasti inherent atau diturunkan antargenerasi. Kita juga bisa menjadikan budaya ini sesuai dengan amanat undang-undang, di mana budaya dimanfaatkan, dikembangkan, dibina, hingga menuju ekonomi budaya," terang Fadli.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fadli pada Sabtu (27/12/2025). Lebih jauh, Fadli turut memberikan apresiasi kepada para maestro perajin tenun Sumba, pegiat budaya, serta seluruh pihak yang telah memperkenalkan wastra Sumba ke panggung dunia. Menurut Fadli, wastra Sumba dapat menjadi salah satu instrumen diplomasi budaya yang mencakup banyak sektor seperti fesyen hingga benda koleksi.

"Kita perlu berikan penghargaan kepada para ibu-ibu penenun, para maestro, para pegiat budaya yang telah berhasil memperkenalkan wastra Sumba ke pentas dunia. Rupanya kain-kain Sumba ini sudah mendunia. Ada di tangan-tangan para kolektor internasional, ada di museum-museum, ada juga di toko-toko berbagai daerah," tambahnya.

Menguatkan pernyataan Fadli, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan salah satu fungsi Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, yakni merevitalisasi tempat terbuka serta membangun ruang untuk para pelaku budaya.

Baca juga: Kawal Festival Budaya Tempe ke UNESCO, Kemenbud Gelar Fun Run di Sudirman

"Aktivasi maupun revitalisasi bangunan budaya membuat harapan baru bagi pelaku budaya sekitarnya," papar Mahendra.

Peresmian bangunan Yayasan Umaratu Rumah Ibu Bumi ditandai dengan penabuhan alat musik oleh Menteri Kebudayaan bersama tamu naratama, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Kebudayaan. Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan pementasan tari daerah, permainan alat musik Jungga khas Nusa Tenggara Timur serta peragaan busana kain tenun bertajuk Menenun Masa Depan.

Melalui peresmian bangunan Yayasan Umaratu Rumah Ibu Bumi, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya untuk terus membangun ekosistem budaya nusantara, salah satunya budaya tenun Sumba. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan teknik tenun tradisional sekaligus memberdayakan para perajin lokal agar warisan luhur tetap hidup di tengah arus globalisasi.

Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan, yakni Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan, Feri Arlius, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur, Haris Budiharto. Turut hadir pula Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali; Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani; Kapolres Sumba Timur, AKBP Gede Harimbawa; Kasdim Sumba Timur, Mayor Inf Sambudi; Ketua Yayasan Umaratu, Asha Smara Darra; aktris Reggy Lawalata; aktor Mario Lawalata, serta jajaran pemerintah daerah Sumba Timur.

LIhat juga Video: Makna Kain Tenun Sumba yang Dipakai Ketiga Capres-Cawapres di KPU




(akn/ega)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mengapa Kecelakaan Laut Terus Berulang?
• 9 jam lalukompas.id
thumb
KSAD: 44 Jembatan Bailey Dibangun di Sumatera, Warga Minta Jembatan Gantung
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
DKI kemarin, kebakaran Kantor Wali Kota Jaksel hingga edukasi TBC
• 14 jam laluantaranews.com
thumb
Investor Industri Makanan Korsel Incar Saham Estika Tiara (BEEF)
• 7 jam laluidxchannel.com
thumb
Dari Afrika hingga Timur Tengah, Dunia Tolak Pengakuan Israel atas Somaliland
• 1 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.