VIVA – Peristiwa tenggelamnya kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya menjadi perhatian otoritas lokal, tetapi juga mendapat sorotan luas dari media internasional. Insiden tersebut menewaskan pelatih tim putri Valencia CF, Fernando Martin Carreras, bersama tiga anaknya yang tengah berlibur di Indonesia.
Laporan media asing menempatkan kejadian ini sebagai bagian dari rangkaian kecelakaan maritim yang terjadi di wilayah wisata Indonesia, dengan penekanan pada kondisi cuaca ekstrem yang menyertai proses pencarian korban.
Kapal wisata KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di perairan Selat Pulau Padar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Jumat malam 26 Desember 2025. Kapal semi pinisi tersebut mengangkut rombongan wisatawan yang sebelumnya mengunjungi Pulau Kalong di kawasan Taman Nasional Komodo.
- Dok. Humas Polres Manggarai Barat
Rencananya, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar untuk melakukan trekking pada Sabtu pagi 27 Desember 2025. Namun, sekitar 30 menit setelah berlayar, kapal mengalami mati mesin sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam akibat gelombang tinggi.
Dalam kejadian itu, Fernando Martin Carreras bersama tiga anaknya, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martines Ortuno Enriquejavier, sempat dinyatakan hilang. Sementara itu, tujuh orang lainnya berhasil diselamatkan, termasuk istri Fernando dan seorang anak perempuan mereka, bersama empat kru kapal dan seorang pemandu wisata.
Media asal Singapura, Channel NewsAsia (CNA), melaporkan insiden tersebut dengan menyoroti upaya pencarian yang berlangsung dalam kondisi laut yang tidak bersahabat. CNA mencatat, tim SAR gabungan menemukan puing-puing kapal di sekitar lokasi kejadian, namun arus kuat dan gelombang hingga 1,5 meter menyulitkan proses pencarian awal. Otoritas setempat bahkan sempat menutup sementara jalur pelayaran karena cuaca ekstrem.
CNA juga menyinggung bahwa kecelakaan laut bukan kali pertama terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan ribuan pulau yang memiliki tantangan keselamatan maritim tersendiri, terutama di jalur wisata.
Sorotan serupa disampaikan Reuters. Kantor berita internasional itu melaporkan bahwa kapal wisata terbalik akibat cuaca buruk dan ombak tinggi yang disebut mencapai sekitar tiga meter. Reuters menulis bahwa pencarian korban berlangsung selama beberapa hari, dengan tim penyelamat hanya menemukan puing kapal pada tahap awal operasi.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417976/original/049724300_1763555921-InShot_20251119_193350409.jpg)